iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Model Gereja sebagai Sakramen



Konsep Gereja sebagai Sakramen merupakan tanggapan atas ketengan antara dimensi institutional dan dimensi mistik, dimensi ilahi dan manusiawi. Sakramen adalah tanda yang efektif, tanda keselamatan Allah. Yesus adalah Sakramen Allah, Gereja adalah sakrament Yesus Kristus dan sakramen-sakramen lain adalah sakramen Gereja. 

Menurut Karl Barth, Inkarnasi adalah periswa tebesar, kemanusiaan Yesus adalah Sakramen pertama. Gereja adakah sakramen Yesus Kristus dan Sakramen Kerajaan Allah, membuat Kerajaan Allah hadir di bumi. Oleh karena Gereja adalah sakaramen maka keberadaan Gereja bukan untuk dirinta sendiri, untuk menghadirkan Kerajaan Allah.

Kekuatan
Model ini sangat menarik pehatian para teolog profesional, seperti Yves Congar, Karl Rahner, Edward Schilebbeeck, juga mendapat peneguhan Magisterium sebagai nampak dalam dokumen KV II. 
Model ini mampu memadukan dimensi intitutional dan dimensi mistik secara sinergis. 

Model ini mengintegrasikan eklesiologi dengan tema-tema teologis yang lain. Membangkitkan motivasi kuat untuk tetap setia pada Gereja Katolik.

Kelemahan
Model ini tidak memberi perhatian pada diakonia, padahal Gereja juga mengemban misi sosial yakni terlibat dalam perjuangan demi terciptanya keadilan dan perdamaian, membangun dunia menjadi lebih humanum.

Model ini tidak mudah dipakai dalam pewartaan. Model ini hanya sedikit mendapat tanggapan dari kalangan protestan, yang mengedepankan pewartaan Sabda Allah.




Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.