iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Model Gereja sebagai Pewarta



Model ini memberi tempat pada Sabda Allah. Model ini bersifat kerugmatis. Gereja terbentuk karena Sabda Allah diwartakan dan ditanggapi. Misi Gereja adalah mewa-takan apa yang sudah didengarnya, diimaninya dan dipercayakan kepadanya, yakni Sabda Allah.

Gereja menjadi tempat di mana Sabda Allah diwartakan dan Yesus dihadirkan dalam komunitas umat beriman. Gereja melihat Sabda Allah bukan sebagai substansi imanen, tetapi sebagai peristiwa yang terjadi di mana Allah berbicara dengan umatNya.

Unsur pengikat dalam eklesiologi ini adalah iman yang merupakan jawaban manusia atas pewartaan Sabda Tuhan. Kesatuan Gereja terjadi pada saat gereja-gereja lokal menerima Sabda Tuhan yang satu dan sama. Dengan membawa pesan Allah, Gereja menjadi sakramen Kerajaan Allah.

Kekuatan model ini adalah memiliki dasar biblis yang kuat, baik dalam PL maupun dalam PB. Model ini memberi rasa identitas dan misi yang jelas, yakni sebagai komunitas yang dibentuk oleh Sabda Allah dan mengemban misi mewartakan Sabda Allah yang berguna bagi keselamatan. Eklesiologi ini membawa orang pada ketaatan, kerendahan hati dan kesediaan untuk bertobat, membaharui diri. Eklesiologi memperkaya teologi sabda.

Kelemahan model ini adalah mengabaikan peranan penting perbuatan, praksis hidup serta kurang menekankan dimensi profetik pewartaan


Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.