iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

PDIP dan Pelaksanaan Trisakti


Pada pembukaan Kongres III PDI Perjuangan di Bali tanggal 6 April 2010 dengan tema "Kembali ke jalan ideologi" adalah sebuah teguran keras dan koreksi. Atas kekalahan beruntun PDI Perjuangan pada pemilu legislatif dan pemilu Presiden (Pilpres) periode 2004-2009 dan 2009-2014. bahkan mega mengancam pada kader PDI Perjuangan bila tidak benar-benar kembali ke jalan ideologis maka kekalahan pemilu dan Pilpres 2014 kembali menjadi kenyataan yang semakin menyedihkan.

Jalan ideologis yang diserukan Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan adalah melaksanakan Pancasila 1 Juni 1945 ajaran Bung karno dengan teguh dan konsisten. Kembali ke jalan rakyat, jadikan PDI Perjuangan sebagai wadah dan sarana perjuangan rakyat untuk mencapai kesejahteraan rakyat.

Megawati Soekarno Putri juga menekankan pentingnya Trisaksi ajaran Bung Karno dalam membangun bangsa dan negara, yaitu berdaulat dibidang politik, berkepribadian dibidang budaya dan berdikasi dibidang ekonomi. Trisakti menjadi tugas besar yang harus dilakukan bersama oleh seluruh rakyat dan kader PDI Perjuangan dalam wadah Persatuan Nasional.

Pelaksanaan Tiga Trisakti itu bila didetailkan sebagai berikut:

1. Di bidang politik.

Melaksanakan kedaulatan politik sepenuh-penuhnya, yang meliputi :
Politik dalam negeri, secara konsekuen menjadikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Ini berarti semua perundang-undangan dan kebijakan harus berorientasi pada kepentingan seluruh rakyat, yang sebagian besar masih mengalami penindasan dan penghisapan, sehingga hidup dalam pemiskinan, pembodohan dan keterbelakangan.

Politik luar negeri, sebagaimana diajarkan oleh Bung Karno, yaitu menjalankan politik "bebas aktif".
Ini berarti penyelenggara negara harus bersikap jelas di mata dunia bahwa Indonesia adalah bangsa dan negara berdaulat yang bebas untuk menentukan nasib sendiri dan bebas dari campur tangan (apalagi tekanan) dari bangsa-bangsa atau negara lain sebagai bentuk baru dari penjajahan, sehingga membelenggu kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sebagaimana tertuang di dalam UUD'45 bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka oleh sebab itu penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dengan perjuangan rakyat oleh bangsa-bangsa lain di dunia untuk kemerdekaan bangsa dan negerinya.

Oleh karena itu, penyelenggara negara dan bangsa Indonesia harus secara aktif membangun kerjasama dengan negara-negara dan bangsa lain atas dasar saling menguntungkan, bebas dari segala tekanan. Rakyat dan bangsa-bangsa yang sedang berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penindasan, penghisapan, pemiskinan dan pembodohan harus menggalang kerjasama dan berjuang bersama-sama untuk menciptakan perdamaian dunia yang Adil dan Beradab.


2. Di bidang ekonomi.
Melaksanakan sistim perekonomian yang menitik beratkan pada pemenuhan kebutuhan mendasar rakyat Indonesia untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan kesengsaraan, yaitu cukup pangan, sandang dan perumahan.

Sebagai bangsa yang merdeka, setiap warga negara tanpa diskriminasi dapat mempunyai tempat tinggal yang layak dan dijamin perlindungannya oleh negara.
  • Membangun ekonomi yang dapat memberikan lapangan kerja seluas-luasnya dengan upah yang layak sesuai tingkat pendidikan dan kemampuan kepada rakyat. Berkaitan dengan ini, maka harus menghapuskan perbudakan modern berupa pengiriman TKI/TKW, sehingga merendahkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia dengan memberikan lapangan kerja secara adil dan manusiawi.
  • Menjadikan sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia sebagai basis pembangunan ekonomi rakyat. Dalam kaitan ini, kekayaan para konglomerat hitam dan para koruptor harus segera disita teiiebih dahulu untuk selanjutnya diproses melalui pengadilan yang berpihak kepada rakyat.
  • Melakukan sistem distribusi atas produksi kebutuhan rakyat di dalam negeri secara merata, adil dan terjangkau oleh daya beli rakyat.
  • Memberikan prioritas pembangunan ekonomi kepada pemenuhan kebutuhan pokok/mendasar rakyat, yaitu pangan, sandang dan perumahan.
  • Menjalin kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain atas dasar saling menguntungkan dengan berorientasi pada hak-hak kedaulatan rakyat atas seluruh wilayah dan kekayaan alam Indonesia
  • Melawan kerjasama ekonomi dengan negara-negara asing yang dapat berakibatkan ketergantungan ekonomi Indonesia pada negara/bangsa lain.

3. Di bidang kebudayaan.

Melawan masuknya kebudayaan-kebudayaan asing yang bertentangan dan dapat merusak nilai-nilai budaya/akhlak bangsa Indonesia dengan jalan :
  • Hapuskan sistim pendidikan yang bersifat kapitalistik dengan membangun sistim pendidikan dasar dan menengah secara gratis.
  • Membuat kurikulurn dan materi pendidikan dasar, menengah yang dibuat oleh pemerintah untuk dibagikan secara gratis kepada murid/siswa.
  • Hapuskan sistim penjualan buku-buku pendidikan dasar, menengah yang berbeda-beda di masing-masing sekolah/daerah pada tingkat/kelas yang sama dan materi yang sama, sehingga merugikan rakyat/orang tua murid.
  • Hapuskan sistim wajib beli buku-buku dan pakaian seragam di sekolah masing-masing yang menyebabkan rusaknya nilai-nilai institusi pendidikan menjadi lahan perdagangan.
  • Memberikan fasilitas terhadap kreativitas pengembangan kebudayaan daerah-daerah yang sesuai dan memperkaya khasanah kebudayaan yang berkepribadian nasional bangsa Indonesia.Kembali ke Jalan Ideologi sudah benar! Persatuan Nasional adalah kunci untuk mengenyahkan penjajahan baru: Imperialisme-Neoliberalisme!

Laksanakan Tri Sakti Ajaran Bung Karno! Jayalah Republik Indonesia!

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.
Order Buku