Biasanya membaca itu terkait dengan budaya. Sebab, bagaimanapun juga, kebiasaan membaca merupakan cara utama untuk memperoleh pengetahuan.
Di titik ini, membaca adalah proses interaksi antara pembaca dan buku. Interaksi itu kemudian mengintegrasikan informasi baru. Selanjutnya, informasi baru itu diterjemahkan dan disampaikan secara lisan atau tertulis. Kedua proses ini memungkinkan tumbuhnya perasaan dan ekspresi.
Aktivitas membaca sangat bermanfaat di tingkat akademik dan perkembangan pribadi serta berkontribusi pada pengayaan dan kedewasaan seseorang.
Bacaan fiksi, seperti sastra, misalnya, akan:
- menawarkan visi kehidupan yang mendalam,
- membantu mengelola emosi,
- menjadi media untuk solusi atas masalah,
- membantu pengenalan diri sendiri dan dunia secara umum,
- memperkaya pemikiran, dan
- mengembangkan imajinasi dan kreativitas.
Secara lebih spesifik, membaca adalah kegiatan yang memberi makna pada realitas dan membantu menyalurkan budaya dan pengetahuan.
Membaca, oleh karenanya, bukan sekedar memberikan interpretasi intelektual dari sebuah teks, tetapi juga membawa perasaan dan emosi ke permukaan.
Konsekuensinya, pendidikan disebut berkualitas apabila ia memiliki dasar dalam pengembangan keterampilan membaca yang
baik. Keterampilan ini sangat penting untuk menghadapi masyarakat zaman ini.
Akhirnya, selain manfaat akademis, kegiatan membaca juga turut mendukung integrasi sosial dan individu.
Posting Komentar