Do ut des kini menjadi dasar interaksi sosial kita.Hubungan sosial pun tak lebih dari sekedar hubungan saling menguntungkan.
Tak ada yang salah dengan kenyataan ini.
Bagaimanapun pragmatisme tak terhindarkan di era kapitalismesaat ini.
Seorang kakak akan menyuap adiknya yang mau berbohong demi menutupi kesalahannya.
Seorang suami menyuap teman istrinya yang mau menutupi perselingkuhannya dengan wanita lain.
Seorang ibu menyuap anaknya yang mau berbohong kepada penagih hutang yang mendatangi rumahnya.
Seorang polisi yang dendam kepada jurnalis rela membayar mahal seorang
gadis memasukkan narkoba ke tas sang jurnalis hingga polisi dengan mudah
menjebaksang wartawan.
Rocky gerung
berhasil mengelabui orang indonesia yang kebetulan tak suka membaca buku dengan
cara menghina presiden Jokowi sebagai presiden yang dungu, bajingan dan tolol.
Polisi yang minim literasi bahkan tak punya bukti untuk memenjarakannya. Sebab
hanya uang yang bisa membuat polisi bertindak tegas.
“Gue gak mau
temenen sama orang yang pengennya cuma ditraktir,” kata si menor.
Janganlah seperti si borjong itu. Dia itu penjilat. Pas kita punya dia mendekat. Eh, pas kita kere, dia sibuk dengan orang lain,” kata sudung
Hidup adalah
interaksi; dan kini intraksi itu kini berubah menjadi transaksi.
Posting Komentar