Hari-hari ini makin jamak terjadi ketika pelayan justru yang berlagak majikan, karena ia memahami makna "melayani" tak lebih dari "diperbudak"
Jangankan pembantu, "mereka yang telah menamakan dirinya sebagai pelayan Tuhan dan sesama dan telah bernazar menghabiskan hidupnya untuk melayani sesama" justru lebih hipokrit dari seorang pembantu.
Ia tak lebih dari seorang jenderal polisi yang baru-baru ini membunuh pengawalnya hanya karena emosi sesaat.
Kemana pun mereka melayani, maka kelakuannya justru kontraduktif bak boss mafia yang selalu minta untuk dilayani.
Salah satu media kamuflase itu adalah seragam (uniform), yang sering juga digunakan sebagai senjata untuk menindas yang lain.
Melayani dan dilayani adalah dua kebutuhan afeksi manusia. Keduanya akan menyenangkan bila dilakukan dengan tulus dan atas dasar kemanusiaan. Bukan sebagai alat kampanye
Posting Komentar