Menurut ajaran Gereja Katolik, berziarah ke kubur/makam (orangtua) bukanlah tahayul.
Gereja mengamini bahwa kematian bukanlah akhir, bukan kehancuran, melainkan--berkat kebangkitan Kristus--merupakan jalan menuju kepada kehidupan abadi.
Dengan kematian, hidup bukannya dilenyapkan, namun diubah. Kematian bukan akhir dari keberadaan manusia, tapi hanya akhir dari hidup duniawinya saja.
Kematian umat beriman akan ditebus oleh Kristus, karena mereka telah turut ambil bagian dalam kematian Kristus, tapi juga sekaligus ambil bagian dalam kebangkitan-Nya.
Paus Benedictus XVI atau Yoseph Ratzinger mengaitkan antara kelahiran baru lewat pembaptisan dengan kematian.
Paus Benedictus XVI yang meninggal di penghujung tahun 2022 mengutip perkataan Paulus, “Kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus telah dibaptis dalam kematian-Nya” (Rom 6,3).
Pembaptisan menghubungkan antara kematian manusia dengan kematian Kristus, sebab dengan kematian-Nya Allah menerima kematian manusia dan memberikan kehidupan baru berkat kebangkitan-Nya.
Ada sebuah ungkapan kehidupan adalah kematian, demikian dalam kematian kehidupan tetap ada, bukannya berakhir, dan pula karenanya, kehidupan pun berjalan sebagai processus mortis in vitam, berjalannya proses kematian di tengaj kehidupan.
Bahtonang, 040123
Posting Komentar