Kisah seram #Roemahkentang1908 Bandung sudah menjadi konsumsi publik. Televisi pernah meliput dan menayangkannya. Beberapa bloggers dan youtubers juga pernah menjadikannya sebagai bahan tulisan atau postingan.
Mitosnya sedikit agak menyeramkan.
Konon, di rumah yang tepat berada di bilangan jalan aceh ini, ada seorang anak laki-laki yang secara tidak sengaja terjatuh dari gendongan ibunya ke dalam kuali besar yang dipakai untuk memasak kentang, hingga membuat anak tersebut akhirnya meninggal.
Cerita inilah yang di kemudian hari dijadikan alasan mengapa rumah ini mengeluarkan aroma berbau kentang pada malam hari.
Kita tak bicara soal apakah mitos itu benar atau sesat. Namun yang jelas, café #roemahkentang1908 ini masih menjadi tempat favorit kawula Mudan Bandung.
Cafe ini bahkan lebih ramai dari cafe di sekitarnya. Desain tempatnya yanh keren, tempat duduk yang asyik dan intim dengan kawula muda, juga makanan dan minumannya yang bervariasi dan relatif masuk budget mahasiawa, membuat cage ini jadi tempat tongkrongan yang ramai.
Bila bisnis bermuara pada transaksi, maka mitos bermuara pada ritual. Faktanya, bisnis bisa dijalankan sebagai sebuah ritual, yang dijalankan secara berulang-ulang, konsisten dan berkelanjutan.
Mengkonversi secara kreatif mitos yang terbungkus dalam kisah seram menjadi sarana marketing, kini justru sudah biasa terjadi. Dan generasi millenium yang mampu mewujudkan hal ini.
Posting Komentar