Bukan hanya berbagi kisah, kita juga harus berbagi ceria. Berbagi senyum dan tawa adalah cara kita saling bersambung rasa.
Keluarga adalah pertautan rasa paling dasar. Cinta, amarah hingga tawa pertama-tama adalah rasa paling purba tapi orisinal dalam lingkup keluarga.
Di tatanan yang lebih luas, pertautan rasa bertumbuh dan berkembang di tempat kerja dan lingkaran pergaulan kita.
Tentu tidak di semua perrautan sosial itu terasa manis seperti gula. Kadang juga terasa asin bagai garam, bahkan terasa pahit bagai empedu.
Relasi kadang berjalan tulus. Kadang berkelindan dalam akal bulus, bahkan sering tampil dalam berbagai bentuk hipokritisme.
Di atas semuanya itu, jauh lebih baik membangun relasi keluarga dan relasi sosial dengan saling berbagi cerita dalam ceria daripada berbagi cinta tapi tanpa rasa.
Lembang, 30.02.2002
Posting Komentar