iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Keluarga

Keluarga


Apakah keluarga turut memengaruhi pembentukan kepribadianmu ? Tetu. Sebab keluarga adalah sebuah komunitas kecil yang didalamnya terdapat sebuah ikutan darah maupun tidak. 

Keluarga di sini bisa jadi adalah keluarga dalam ruang lingkup besar maupun keluarga dalam lingkup kecil. Keluarga dalam ruang lingkup besar artinya keluarga yang meliputi pihak yang ada hubungan darah atau tidak, dan dapat dibandingkan dengan adanya marga. 

Di Tanah Karo, misalnya, keluarga terbagi menjadi beberapa manga keluarga yang mana satu di marga merupakan satu Sementara keluarga dalam ruang lingkup kecil adalah keluarga dalam lingkup yang orang tua dan anak, ada karena ada sebuah ikatan darah. 

Keluarga ini sangat penting dalam upaya menentukan kepribadian seorang anak oleh kedua orang tuanya. Perilaku yang ditampilkan berulang-ulang dalam keluarga, seperti interaksi antara ayah ibu kepada anak-anaknya akan menjadi sebuah kebiasaan yang turut membentuk kepribadian seorang anak. 

Contohnya, jika seorang anak terbiasa melihat orang tuanya berperilaku kasar, maka anak juga akan berbasa berperilaku kasar superti orang tuanya. 

Perilaku itu bahkan akan sulit diubah. Sebaliknya, jika orang tua terbiasa berinteraksi dengan anaknya, dengan berlandaskan kasih sayang dan penuh kasih kasih, maka anak juga akan berperlikau demikian dengan orang lain. 

Kepribadian seseorang dilihat dan bagaimana seseorang tersebut bernteraksi; atau merespon keluarganya. 

Dapat dilihat beberapa anak yang berkepribadian berbeda di rumah danndi luar rumah. Tetapi unumnya, bagaimana anak berinteraksi dengan orang tuanya tercermin bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. 

Contohnya, jika seorang anak rajin di sekolah, pasti dia juga rajin di rumah. Sebab karakter itu ia dapatkan di rumah. Sebab, di rumahlah pendidikan karakter utama didapatkan seorang anak. 

Pentingnya peranan orang tua dalam membentuk karakter anak²nya, yakni ia tidak bersikap egois dan terlalu memaksakan kehendaknya. Jadi, keluarga bisa saja sebaga neraka tapi lebih mungkin jadi surga. 

 Penulis: siswa-siswi SMAN 1 Kabanjahe (ErinSelynofa Peranginangin, Keysia Olivia Sinulingga, Thesa Immanuella Sebayang
Penyunting: lusius-sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.