Lisa Huang |
Brodin pergi melancong ke Arab. Sebagaimana orang Indonesia umumnya, Brodin juga ikut tour naik onta. Sayangnya onta di Arab berbeda dengan onta di Indonesia. Itu sebabnya saat Brodin memerintah onta dengan kat, "Duduk", eh ontanya tetap berdiri. Brodin pun gagal mennaiki si onta.
Seorang pawang onta (PO) lalu mendekati onta dan mengatakan, "Assalamualaikum!" Si onta pun langsung duduk. Brodin penasaran. Ia melakukan hal yang sama dan si onta pun menurutinya. Brodin lalu memberi instruksi, "Jalan!" tapi onta tetap diam. Brodin lalu memukul punggung onta, tapi lagi-lagi tak onta tak menurutinya.
PO lalu mengajari Brodin cara menyuruh onta berjalan. "Cukup katakan Bismillah", kata si PO. "Lalu untuk menyuruh onta berlari, cukup katakan "Alhamdulilah", tambah si PO. Brodin pun menuruti PO dan onta pun berdiri dan berlari. Brodin pun merasa senang. Saking senangnya ia pun berseru "Alhamdulilah". Onta tiba-tiba berlari kencang, hingga si PO tertinggal jauh di belakang.
PO baru ngat kalau ia belum memberitahu Brodin cara menghentikan onta. "Saudara Brodin, kalau mau berhenti bilang saja, Innalillahi," teriak PO dari jauh. Tentu saja Brodin tak mendengar si PO. Apalagi onta berlari semakin kencang. Hingga, dari kejauhan Brodin melihat ada jurang di hadapannya.
Brodin ketakutan. Ia mencoba menghentikan onta, "Stop! Stop!" Sial, onta tetap berlari hingga mendekati jurang.
"Mati gue," kata Brodin dalam hatinya. Ia tahu akan jatuh ke jurang dan akan mati. Ia lantas berteriak pasrah "Innalillahi!" sembari memejamkan matanya.
Ajaib. Onta tiba-tiba berhenti. Brodin latas membuka matanya. Kini ia persis berada di tepi jurang. Ia senang karena luput dari kematian.
Spontan Brodin berseru"Alhamdullilah!"
Dan... si onta pun melompat ke dalam jurang.
Repost @Lisa Huang, 13 Juni 2015 (Kuta)
Seorang pawang onta (PO) lalu mendekati onta dan mengatakan, "Assalamualaikum!" Si onta pun langsung duduk. Brodin penasaran. Ia melakukan hal yang sama dan si onta pun menurutinya. Brodin lalu memberi instruksi, "Jalan!" tapi onta tetap diam. Brodin lalu memukul punggung onta, tapi lagi-lagi tak onta tak menurutinya.
PO lalu mengajari Brodin cara menyuruh onta berjalan. "Cukup katakan Bismillah", kata si PO. "Lalu untuk menyuruh onta berlari, cukup katakan "Alhamdulilah", tambah si PO. Brodin pun menuruti PO dan onta pun berdiri dan berlari. Brodin pun merasa senang. Saking senangnya ia pun berseru "Alhamdulilah". Onta tiba-tiba berlari kencang, hingga si PO tertinggal jauh di belakang.
PO baru ngat kalau ia belum memberitahu Brodin cara menghentikan onta. "Saudara Brodin, kalau mau berhenti bilang saja, Innalillahi," teriak PO dari jauh. Tentu saja Brodin tak mendengar si PO. Apalagi onta berlari semakin kencang. Hingga, dari kejauhan Brodin melihat ada jurang di hadapannya.
Brodin ketakutan. Ia mencoba menghentikan onta, "Stop! Stop!" Sial, onta tetap berlari hingga mendekati jurang.
"Mati gue," kata Brodin dalam hatinya. Ia tahu akan jatuh ke jurang dan akan mati. Ia lantas berteriak pasrah "Innalillahi!" sembari memejamkan matanya.
Ajaib. Onta tiba-tiba berhenti. Brodin latas membuka matanya. Kini ia persis berada di tepi jurang. Ia senang karena luput dari kematian.
Spontan Brodin berseru"Alhamdullilah!"
Dan... si onta pun melompat ke dalam jurang.
Repost @Lisa Huang, 13 Juni 2015 (Kuta)
*Foto : Lisa Huang collection
*Editor : Lusius Sinurat
Posting Komentar