Petrus—sebagai murid yang memperoleh otoritas untuk memimpin murid-murid lain (yang menerima kunci kerajaan surga; gereja juga mengangkat Petrus sebagai paus pertama—mulai menjalankan tugasnya sebagai pemimpin gereja. Pesan paskah Petrus sangat jelas dan tegas: selama beraba-abad umat Allah telah menungguh kedatangan Mesias yang akan membawa damai di bumi. Mesias telah datang. Dia lah Yesus, Tuhan kita.
Melalui Yesus Kristus, bapa telah memenuhi janjiNya dalam Perjanjian Lama. Dan para murid adalah saksi tentang semua yang telah dikatakan dan diperbuat Yesus di Yudea dan di Yerusalem. Khususnya sebagai saksi atas kematian, kebangkitan danpenampakan-penampakanNya kepada para murid. Yesus bangkit secara badani dan rohani. Dan dalam setiap penampakanNya, Yesus memerintahkan para murid untuk memberitakan Firman Allah kepada semua orang dan bersaksi bahwa Yesus adalah utusan Allah untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Akhirnya mereka yang percaya kepada Yesus dan memberi kesaksian akan menerima pengampunan dosa melalui Nama-Nya yang Maha Kudus. Seperti Alkitab mengatakan kepada kita di tempat lain, Yesus memberikan wewenang untuk mengampuni dosa dalam nama-Nya kepada murid-murid-Nya. "Jika kamu mengampuni dosa apapun, mereka memaafkan mereka, jika Kita mempertahankan dosa apapun, mereka ditahan." [Yoh. 20:23]
*****
Pesan Surat Rasu Paulus kepada umat di Kolose bernada tegas, “Jika kita telah dibangkitkan bersama dengan Kristus, kita harus mencari hal-hal yang dari atas mana Kristus tinggal di Surga.” Maka, pikiran kita harus fokus pada hal-hal rohani, bukan pada hal-hal duniawi. Setelah dilahirkan kembali melalui Gereja Sakramen Pembaptisan, kita wajib bagi Allah untuk memberi makan jiwa kita dengan hal-hal rohani. Kita dipanggil agar rohani kita bertumbuhh dalam kebajikan, dan bersinar dalam buah Roh Kudus, sehingga kita dapat secara bertahap akan diubah oleh kasih karunia Allah Bapa untuk menjadi lebih dalam rupa AnakNya Yesus Kristus.
Bagi banyak orang, partisipasi mereka dalam perayaan Misa Kudus pada Hari Paskah adalah batu loncatan menuju kembali ke iman yang hidup mereka. Ini adalah resolusi yang tulus ... tapi tidak harus berakhir di sana. Yesus adalah Tuhan dari semua! Dan kita semua butuh Dia! Secara teratur, kita perlu menerima Sakramen Pengakuan bahwa Yesus telah menetapkan di bumi melalui para rasul untuk pengampunan dosa-dosa kita. Kita perlu untuk menerima Sakramen Ekaristi Kudus bahwa Yesus telah menetapkan di bumi melalui para rasul sebagai jaminan kami keselamatan dan hidup kekal dalam Kerajaan Allah. Sakramen Ekaristi Kudus adalah Roti Hidup yang feed jiwa kita begitu kita telah kembali dalam keadaan rahmat setelah menerima Sakramen Pengakuan.
*****
Injil Yohanes (Yoh. 10:1-18) melukiskan Maria Magdalena dan perempuan lain yang pagi-pagi benar beranjak ke kubur untuk mengurapi jenazah Tuhannya. Namun ia tidak menemukan Yesus yang Dia cari. Dia pun menangis ketika dia menyadari bahwa tubuh-Yesus telah hilang, dan ia yakin seseorang telah mencurinya. Tangisan Maria adalah tangisan kerinduan akan kehadiran Tuhan Yesus (secara fisik, nyata). Untuk itu lah Maria bergegas pada dini hari ingin berada di sebelah tubuh Yesus (yang hidup). Ia teringat bagimana ia cinta Yesus telah membakar batinnnya, hingga ia merasa dicintai, dipahami, dan diampuni Yesus. Itulah mengapa mereka bereaksi seperti yang ia lakukan saat meyaksikan jenazah Yesus tidak lagi di dalam kubur-Nya dan mendengarka penjelasan Yesus yang memang sungguh berada di sampingnya, bahwa “Yesus telah dibangkitkan”, dan “beritahukanlah kepada murid-murid yang lain.”
Kata, " Yesus sudah bangkit!" atau "Aku telah melihat Tuhan!" dirasa oleh Maria sudah cukup untuk segera memuaskan dahaga rohani yang besar dalam jiwa para murid Yesus yang sedang mengalami kenosis, kekosongan karena kematian pemimpin mereka. Pikiran duniawi para murid tiba-tiba menjadi waspada terhadap kebenaran. Melalui kata-kata ini, ada harapan baru.Iman mereka seakan beroperasi kembali: mereka mengenang kembali kata-kata yang pernah dikatakan Yesus pada saat Ia masih bersama-sama dengan mereka.
Kata, " Yesus sudah bangkit!" atau "Aku telah melihat Tuhan!" dirasa oleh Maria sudah cukup untuk segera memuaskan dahaga rohani yang besar dalam jiwa para murid Yesus yang sedang mengalami kenosis, kekosongan karena kematian pemimpin mereka. Pikiran duniawi para murid tiba-tiba menjadi waspada terhadap kebenaran. Melalui kata-kata ini, ada harapan baru.Iman mereka seakan beroperasi kembali: mereka mengenang kembali kata-kata yang pernah dikatakan Yesus pada saat Ia masih bersama-sama dengan mereka.
Yesus adalah Tuhan!
Ini adalah kehendak Allah, yakni bahwa kita semua mengalami kelaparan rohani untuk kehadiran Ilahi dari Tuhan Yesus. Ini adalah kehendak Allah bahwa Yesus akan memuaskan kelaparan rohani kita sebagaimana dialami sungguh oleh Maria Magdalena dan para murid, sehingga akhirnya kita takkan pernah ingin meninggalkan kehadiran Ilahi Yesus. Ketika kita menetapkan pikiran kita pada Yesus, kita melakukan apa yang rohani.
Sementara kita di dunia ini, kita bukan dari dunia ini. Melalui iman dalam Yesus dan Sakramen Pembaptisan, kita telah menjadi ciptaan baru dari keturunan yang saleh, dipanggil untuk taat dan melayani Tuhan Yesus dalam kebenaran semua.
Ketika Kita pulang hari ini, memikirkan kata-kata, " Yesus yang hidup!" Pikirkan, "Yesus adalah Tuhan!" Dia adalah Tuhanmu sebanyak Dialah Tuhanku dan Tuhan yang lain, mereka yang hadir dan mereka yang tidak.
Ingatlah bahwa kelaparan rohani yang Kita alami begitu banyak kali dalam hidup Kita, pada saat-saat ketika Kita diinginkan bahwa Tuhan Yesus dapat sangat dekat dengan Kita ... dan Dia datang dekat Kita.
Kita merasakan kehangatan-Nya, sukacita-Nya dan kedamaian-Nya. Membangkitkan semangat Kita sehingga Kita dapat menghidupkan kembali saat-saat, tidak hanya untuk satu atau dua hari, tetapi untuk setiap hari kehidupan Kita sampai Kita tampil di hadapan Tuhan Yesus secara pribadi. Karena Yesus adalah Tuhan dari semua dan oleh kasih karunia Allah Bapa dan kuasa Roh Kudus, Dia bisa menyalakan sekali lagi hati Kita dengan kelaparan pembakaran yang akan menarik Kita kepada-Nya. Amin.
Ini adalah kehendak Allah, yakni bahwa kita semua mengalami kelaparan rohani untuk kehadiran Ilahi dari Tuhan Yesus. Ini adalah kehendak Allah bahwa Yesus akan memuaskan kelaparan rohani kita sebagaimana dialami sungguh oleh Maria Magdalena dan para murid, sehingga akhirnya kita takkan pernah ingin meninggalkan kehadiran Ilahi Yesus. Ketika kita menetapkan pikiran kita pada Yesus, kita melakukan apa yang rohani.
Sementara kita di dunia ini, kita bukan dari dunia ini. Melalui iman dalam Yesus dan Sakramen Pembaptisan, kita telah menjadi ciptaan baru dari keturunan yang saleh, dipanggil untuk taat dan melayani Tuhan Yesus dalam kebenaran semua.
Ketika Kita pulang hari ini, memikirkan kata-kata, " Yesus yang hidup!" Pikirkan, "Yesus adalah Tuhan!" Dia adalah Tuhanmu sebanyak Dialah Tuhanku dan Tuhan yang lain, mereka yang hadir dan mereka yang tidak.
Ingatlah bahwa kelaparan rohani yang Kita alami begitu banyak kali dalam hidup Kita, pada saat-saat ketika Kita diinginkan bahwa Tuhan Yesus dapat sangat dekat dengan Kita ... dan Dia datang dekat Kita.
Kita merasakan kehangatan-Nya, sukacita-Nya dan kedamaian-Nya. Membangkitkan semangat Kita sehingga Kita dapat menghidupkan kembali saat-saat, tidak hanya untuk satu atau dua hari, tetapi untuk setiap hari kehidupan Kita sampai Kita tampil di hadapan Tuhan Yesus secara pribadi. Karena Yesus adalah Tuhan dari semua dan oleh kasih karunia Allah Bapa dan kuasa Roh Kudus, Dia bisa menyalakan sekali lagi hati Kita dengan kelaparan pembakaran yang akan menarik Kita kepada-Nya. Amin.
Insprasi: Hari Raya Paskah– Bangkit Bersama Kristus
Kis 10:34-36 ; Kol 3:1-4; Yoh. 20:1-18
Kis 10:34-36 ; Kol 3:1-4; Yoh. 20:1-18
Posting Komentar