Manusia milenial pasti membaca dan harus melek literasi. Jika tidak mau membaca dan melek literasi, apa pantas kita disebut manusia modern, apalagi generasi molenial?@luciusinurat #LiterasiDigital— Pena Sinergi (@PenaSinergi) February 3, 2020
Jika tidak, masyarakat akan menjadi korban internet yang dipenuhi pornografi, kriminalitas, berita hoax dan fake.— Pena Sinergi (@PenaSinergi) February 3, 2020
Fitrah manusia adalah membaca, bukan menulis, tidur, menyanyi apalagi menyebar hoax. @luciusinurat #LiterasiDigital
Literasi Digital mengandaikan perubahan pola pikir. Literasi digital akan cepat dicapai ketika masyarakat bisa mengubah pola pikir. Sikap konsumtif terhadap internet harus diimbangi perubahan cara berpikir dan melek literasi secara komprehensif. @luciusinurat #LiterasiDigital— Pena Sinergi (@PenaSinergi) February 3, 2020
Sesuai manifesto UNESCO, tidak ada yang mendidik masyarakat putus sekolah, gelandangan dan tidak bisa mengakses internet kecuali "perpustakaan" dan buku. Perpustakaan mjd benteng demokrasi terakhir untuk memenuhi sumber informasi dan pengetahuan.@luciusinurat #LiterasiDigital— Pena Sinergi (@PenaSinergi) February 3, 2020
Penulis: Lusius SinuratDi sinilah perlu adanya edukasi literasi kpd masy secara luas. Harus ada budaya baca ydiciptakan keluarga dan kelompok masy dp "ngobrol doang" yang tak ada gunanya. pengadaan bacaan berkualitas tadi, alokasi dana di tiap daerah jg hrs ditambah @luciusinurat #LiterasiDigital— Pena Sinergi (@PenaSinergi) February 3, 2020
Posting Komentar