Sidang KWI di Bandung 11-14 November 2019 |
Tampaknya KWI masih lebih tertarik mengurusi tata dunia di luar hirarki daripada mengangkat tema otokritik sebagaimana dianjurkan Paus Fransiskus dalam Surat Apostoliknya, Vos Estis Lux Mundi.
Topik yang diangkat dalam konsensus Abu Dhabi, tentang persaudaraan insani, yang sebetulnya tak pernah jadi masalah bagi umat Katolik di Indonesia.
Sebab, bukankah toleransi selalu terkait dengan mayoritas dan mayoritas? To1h selama ini umat Katolik, sebagai minoritas, selalu mengalah, bahkan saat menjadi korban intoleransi.
Ini lantas berarti bahwa tema dengan narasi indah ini, "PERSAUDARAAN INSANI INDONESIA DAMAI" rasanya tak lebih dari sekedar alarm bagi umat Katolil atas hasil sidang-sidang KWI dan sinode-sinode Keuskupan sebelumnya.
Tadinya saya berharap sidang KWI yang digelar di Bandung ini lebih membahas penguatan kedalam, misalnya tentang kemurnian gereja yang harus ditampilkan kaum hirarki, mencari solusi atas katekese yang lemah hingga umat katolik rawan pindah agama, transparansi pengelolaan keuangan dan harta gereja, atau solusi atas kemerosotan sekolah dan PT Katolik saat ini, dst.
Tapi tak apa-apalah. Toh sidang juga hanya meninggalkan pesan, dan bukan ajakan tegas untuk memperbaiki Gereja dari dalam, sebagaimana diminta Paus Fransiskus dalam Surat Apostoliknya Vos Estis Lux Mundi baru-baru ini.
Sebagaimana kita tahu, KWI baru saja melangsungkan sinodal tahun 2019 di Bandung pada hari Selasa, 12/11/19. Pada rangkaian akhir sidang tahunan KWI 2019, para waligereja melakukan pemilihan untuk mengisi beberapa posisi fungsionaris yang kosong periode 2018-2021.
Topik yang diangkat dalam konsensus Abu Dhabi, tentang persaudaraan insani, yang sebetulnya tak pernah jadi masalah bagi umat Katolik di Indonesia.
Sebab, bukankah toleransi selalu terkait dengan mayoritas dan mayoritas? To1h selama ini umat Katolik, sebagai minoritas, selalu mengalah, bahkan saat menjadi korban intoleransi.
Ini lantas berarti bahwa tema dengan narasi indah ini, "PERSAUDARAAN INSANI INDONESIA DAMAI" rasanya tak lebih dari sekedar alarm bagi umat Katolil atas hasil sidang-sidang KWI dan sinode-sinode Keuskupan sebelumnya.
Tadinya saya berharap sidang KWI yang digelar di Bandung ini lebih membahas penguatan kedalam, misalnya tentang kemurnian gereja yang harus ditampilkan kaum hirarki, mencari solusi atas katekese yang lemah hingga umat katolik rawan pindah agama, transparansi pengelolaan keuangan dan harta gereja, atau solusi atas kemerosotan sekolah dan PT Katolik saat ini, dst.
Tapi tak apa-apalah. Toh sidang juga hanya meninggalkan pesan, dan bukan ajakan tegas untuk memperbaiki Gereja dari dalam, sebagaimana diminta Paus Fransiskus dalam Surat Apostoliknya Vos Estis Lux Mundi baru-baru ini.
Sebagaimana kita tahu, KWI baru saja melangsungkan sinodal tahun 2019 di Bandung pada hari Selasa, 12/11/19. Pada rangkaian akhir sidang tahunan KWI 2019, para waligereja melakukan pemilihan untuk mengisi beberapa posisi fungsionaris yang kosong periode 2018-2021.
Terpilih Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin OFMCap, gembala yang akan melanjutkan karya Mgr. Yohanes Philipus ‘Gaiyabi’ Saklil sebagai ketua Komisi PSE KWI dan Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito OFM, sebagai anggota Presidium KWI wakil Provinsi Gerejawi Papua.
Terpilih juga Uskup Agung Medan, Kornelius Sipayung, OFMCap sebagai moderator Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan (SGPP) melanjutkan karya dari Mgr. Nicolaus Adi Seputra yang diutus menjalani on going formation di Vatikan
Berikut susunan lengkap fungsionari baru KWI periode 2018-2021:
- Ketua: Mgr. Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta
- Wakil Ketua I: Yustinus Harjosusanto, MSF, Uskup Agung Samarinda
- Wakil Ketua II: Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, Uskup Bogor
- Sekretaris Jenderal: Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, Uskup Bandung
- Bendahara : Mgr. Silvester San, Uskup Denpasar/Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng
Para uskup yang terpilih sebagai anggota Presidium KWI di antaranya adalah:
- Wakil Provinsi Gereja Medan – Mgr. Martinus Dogma Situmorang, OFM.Cap, Uskup Padang
- Wakil Provinsi Gerejawi Palembang – Mgr. Adrinaus Sunarko, OFM, Uskup Pangkalpinang
- Wakil Provinsi Gerejawi Makassaar – Mgr. Benedictus E. Rolly Untu, MSC, Uskup Manado
- Wakil Provinsi Gerejawi Pontianak – Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap, Uskup Sintang
- Wakil Provinsi Gerejawi Kupang – Mgr. Edmundus Woga, CSsR, Uskup Weetebula
- Wakil Provinsi Gerejawi Semarang – Mgr. Robertus Rubyatmoko, Uskup Agung Semarang
- Wakil Provinsi Gerejawi Papua – Mgr. Aloysius Murwito OFM, Uskup Agats
Para uskup yang terpilih untuk menangani sederet komisi yang ada di kantor KWI:
- Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Tanjungkarang – Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan
- Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, MSF, Uskup Palangka Raya – Ketua Komisi Karya Misioner (KKM)
- Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF, Uskup Tanjung Selor – Ketua Komisi Kateketik
- Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Ende – Ketua Komisi Kerasulan Awam
- Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Manokwari Sorong – Ketua Komisi Komunikasi Sosial
- Mgr. Petrus Boddeng Timang, Uskup Banjarmasin – Ketua Komisi Liturgi
- Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Uskup Maumere – Ketua Komisi Pendidikan
- Mgr. Samuel Oton Sidin OFM Cap, Uskup Sintang – Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)
- Mgr. Robertus Rubyatmoko, Uskup Agung Semarang – Ketua Komisi Seminari
- Mgr. Pius Riana Prabdi, Uskup Ketapang – Ketua Komisi Kepemudaan (KomKep)
- Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, Uskup Pangkalpinang – Ketua Komisi Teologi
- Mgr. Christophorus Tri Harsono, Uskup Purwokerto – Ketua Komisi Keluarga
- Mgr. Dominikus Saku, Uskup Atambua – Ketua Komisi Keadilan Perdamaian dan Migran Perantau (KKPMP)
- Dewan Moneter KWI juga masih diketuai Mgr. Silvester San, Uskup Denpasar. Mgr. San dibantu oleh dua anggota dewan moneter yakni, Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak dan Mgr. Vincentius Sutrisno Wicaksono, Uskup Surabaya.
- Dana Solidaritas Antar Keuskupan diketuai oleh Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak
- Delegatus Kitab Suci dipimpin oleh Mgr. John Liku ‘Ada, Uskup Agung Makassar
- Delegatus Karya Kesehatan dipimpin oleh Mgr. Benedictus E. Rolly Untu, MSC
- Ketua Badan Kerjasama Bina Imam Indonesia dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sudarso,SCJ, Uskup Agung Palembang
- Moderator Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung, OFM Cap, Uskup Agung Medan.
- Penghubung KOPTARI dipimpin oleh Mgr. Aloysius Murwito, OFM, Uskup Agats dan
- Episkopal Advisor BPN Karismatik diketuai oleh Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm, Uskup Malang
Posting Komentar