Sementara balon kuat seperti Wagner Damanik dan RHS masih membaca situasi. Ini yang dikatakan seorang teman yang kebetulan profesinya sebagai wartawan media cetak. Di media sosial, yang jauh lebih efektif dan berpengaruh justru dua balon terakhir MWD dan RHS yang mendominasi.
Wagner Damanik cukup brilyan menjalankan strateginya. Setelah mengumandangkan maju dari jalur independen dan memperoleh photo copy KTP yang cukup, beliau dan tim sengaja "reses" sejenak sembari mengevaluasi pekerjaan tahap pertama, dan menata strategi yang lebih mantab di tahap berikutnya.
Kendati demikian Relawan Wagner Damanik For Simalungun #1 2020 juga masih tetap bergerak, mungkin agak senyap atau tak riuh seperti yang lain untuk memetakan calon pemilih mana yang komit, konsekuen dan konsisten.
Sementara tim RHS masih berjalan dengan cara lama, yakni mempromosikan diri sebagai helper masyarakat, lewat donasi-donasi langsung dan tunai.
Kini, masyarakat Simalungun sedang diuji dalam memilih pemimpin mereka 5 tahun kedepan (2020-2025): balon yang mengiklankan diri secara jorjoran di media cetak, atau helper yang selama proses memberi BLT ke masyarakat, atau pemimpin yang memilik strtegi manajemen yang mumpuni dan mampu memetakan masalah?
Posting Komentar