iCnHAQF62br424F1oK8RwyEkyucx21kDoKaV2DdH

Menulis Berita, Opini dan Artikel Dalam Suluh Literasi Digital

Menulis Berita, Opini dan Artikel Dalam Suluh Literasi Digital
Peserta Workshop Literasi Digital yang diselenggarakan PenaSinergi sedang berfoto bersama di Rg A Lt. 1 Catholic Center Medan (30/10)


PENASINERGI - Tepat hari Rabu, 30 Oktober 2019, PenaSinergi mengadakan "Workshop Literasi Digital - Menerangi Dunia dengan Suluh Informasi Positif" di Catholic Center Medan. Workshop yang berlangsung dari pukul 14.00 - 16.00 wib ini menghadirkan pembicara, Lusius Sinurat, SS, M.Hum.

Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin Evi K. Simorangkir, Doa Pembuka oleh Fr. Paskalis Wangga, CMM dan sambutan dari Ketua Panitia, Dionisius Sihombing.

Di hadapan 46 peserta yang sebagian besar adalah guru, pegawai sekolah, pengurus yayasan pendidikan, mahasiswa-mahasiswi USU dan UNIMED, dan kelompok biarawan-biarawati dari berbagai kongregasi, Lusius menegaskan pentingnya pemahaman mendalam tentang makna Literasi Digital sebagai pintu masuk sebagai penulis.

"Berhadapan dengan serbuan informasi saat ini, kita harus memiliki self-control, khususnya saat dihadapkan dengan berita 'yang belum tentu benar' di media sosial. Dengan self-control yang baik maka kita tak akan terjerembab dalam kegelapan hoax dan fake," tandas penulis yang juga blogger ini.
Menulis Berita, Opini dan Artikel Dalam Suluh Literasi Digital
Pembicara, Lusius Sinurat, SS, M.Hum sedang menyampaikan materinya dengan serius tapi santai.

"Selain memperkuat pertahanan diri, seorang penulis haruslah berani mewartakan kebaikan dan kebenaran lewat tulisan-tulisan mereka. Penulis yang baik adalah pembawa suluh positif. Suluh positif itu selanjutnya akan menerangi kegelapan media (khususnya media sosial) yang telah digempur habis-habisan oleh hoax, fake serta berbagai tulisan negatif. Itu sebabnya, Anda saya undang menjadi penulis positif," tegas penulis buku Saat BidukMu Menepi di Tarabunga ini.

Untuk itu mewujudkan hal itu, pembicara yang juga seorang penggiat media sosial ini, langsung turun tangan dan melatih peserta menulis berita, opini dan artikel. Hasilnya cukup membanggakan. Sebagian besar dari peserta ternyat punya bakat menulis. Ini terlihat dari dari hasil latihan yang dilakukan.

"Workshop ini bukan soal bagaimana Anda menjadi penulis besar. Inti utamanya adalah Anda sungguh menyadari bahwa setiap orang, termasuk Anda yang hadir di sini pasti bisa menulis. Tulisan itu tak ada bagus atau tidak bagus. Yang ada benar atau tidak benar, positif atau negatif. Maka, sejauh Anda menulis hal-hal postif, mungkin lewat akun media sosial Anda, maka tulisan Anda akan dinantikan para pembaca," tandas pemimpin umum media Pena Sinergi ini.

"Satu hal terpenting, Anda boleh saja ngomong panjang lebar tentang siapa Anda dan apa yang Anda ketahui. Tetapi ketika Anda tak menulis dan membagikannya, Anda tak mungkin dikenang. Pepatah Latin kuno menegaskan, "Verba volant scripta manent". Artinya, kata-kata akan sirna begitu saja, tetapi tulisan akan tinggal dalam keabadian," tutup Lusius.

Menulis Berita, Opini dan Artikel Dalam Suluh Literasi Digital
Para peserta tampak serius saat latihan menulis.
Workshop ini terselenggara sebagai pengabdian Pena Sinergi kepada masyarakat, khususnya mereka yang tertarik dengan dunia tulis-menulis. Melalui acara ini, diharapkan peserta dapat mengembangkan bakatnya sebagai penulis ditempat tugasnya masing-masing, termasuk bila mereka ingin membagikan tulisan mereka di media PenaSinergi.

Penasinergi mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu. Ada LKP Citra dan Yayasan KitoSatu yang digawangi suami-istri, Dion Sihombing, M.Pd dan Evi Kristina Simorangkir, SPd; Pembina sekaligus co-founder PenaSinergi, Fr. Paskalis Wangga, MPd yang membantu pendanaan akomodasi sekaligus kesediaan spontan mereka menjadi panitia penyelenggara workshop ini. PenaSinergi juga berterimakasih kepada Penerbit Erlangga yang membantu mencetak atribut workshop ini.

Bagi peserta, kegiatan ini sangat menyenangkan dan semestinya harus dilakukan kembali. Ya, para peserta memang tampak antusias mengikuti workshop dengan serius. Mereka merasa senang dan mendapat pengalaman baru dan siap untuk menulis. Antusiasme peserta bahkan sudah tampak dari kehadiran mereka. Ketika panitia membatasi hanya untuk 30 orang, ternyata malah hadir sebanyak 46 peserta.

Untuk itu, panitia (Dion, Paskalis dan Lusius) mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa, guru, penulis, wartawan, perawat, pengurus Yayasan, dan kaum religius yang hadir dan punya keinginan belajar yang tinggi untuk menulis. Selamat dan sukses untuk Anda semua. Sampaikanlah informasi positif kepada publik, dan mulai sekarang menulis, menulis, dan menulislah. Karena menulis adalah suluh untuk menerangi dunia.

Horas. Mejuah-juah. Ya'ahowu.


Penulis: Paskalis Wangga
Editor: Lusius Sinurat

Posting Komentar

Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.