Dasar Teologis dan tradisi: Partisipasi awam dalam liturgi Gereja bukanlah karena adanya kekurangan petugas liturgis yang resmi, seperti kekurangan imam atau karena kesibukan pastor paroki yang luar biasa itu.
Partispasi awam dalam liturgi Gereja sebagai vorhanger, pemimpin ibadat, juga sebagai lektor, putera altar, dan sebagainya benar-benar mengalir dari hakikat imamat umum yang dimiliki oleh setiap orang beriman berkat baptis dan penguatan yang telah diperolehnya.
Misalnya sebagai pemimpin ibadat, lektor, dll. Kita tidak akan membahasnya satu per satu; sebaliknya kita hanya akan membahas mengenai lektor, berikut makna, tugas dan kriteria yang diharapkan dari mereka.
Lektor dan Makna Eksistensinya
Makna Teologisnya
- Lektor menghadirkan Allah yang bersabda melalui bahasa dan cara komunikasi manusiawi
- Lektor menampilkan dimensi Gereja yang mendengarkan Sabda.
- Gereja tidak hanya yang mengajar, tetapi justru pertama-tama mendemngar sabda.
- Dimensi Gereja sebagai pendengar sabda ini tampak misalnya dalam kenyataan bahwa imam, sang selebran utama, ikut mendengarkan pembacaan Kitab Suci yang disampaikan oleh lektor.
Makna Liturgisnya
- Lektor menampilkan peran serta umat dalam liturgi
Tugas Lektor
Berikut adalah tugas dari seorang Lektor:
- Membacakan Sabda Tuhan, di mana Allah tidak hanya bersabda dan berbicara melainkan juga menjumpai umatNya. Allah hadir dengan sabdaNya.
- Mewartakan Sabda Tuhan. Para pewarta dalam tradisi biblis ialah para nabi. Mereka diutus untuk mewartakan suatu berita keselamatan Allah.
- Menghadirkan Allah yang bersdabda dalam bentuk simbol-simbol yang paling jelas adalah diri lektor sendiri sebagai manusia. Melalui dirinya, suaranya, dan seluruh ekspresi kemanusiaannya. Allah hadir dan bersabda kepada umatNya.
06. Fokus Perhatian seorang Lektor/Lektris:
- Elemen Bunyi, Suara, Dan Kata Dalam Membacakan Sabda Allah
- Membacakan Sabda Allah Lewat Isi Dan Jenis Sastranya
- Gerak Gestural Dalam Membacakan Sabda Allah. >> Baca Kembali Dari Awal!
Posting Komentar