Saya sudah pernah singgung di Facebook saya, bahwa ada banyak orang yang berpendapat di media sosial tentang banyak hal tetapi sebetulnya ia tak tahu persis duduk persoalannya.
Hal yang sama terjadi dengan pengkritik atau pendukung revisi UU KPK yang hampir pasti belum membaca UU KPK itu sendiri. Mereka hanya ikut-ikutan?!?
Prof Romli Atmasasmita yang ikut menyusun UU KPK bersama Adnan Buyung Nasution (alm) berhasil membungkam para panelis ILC yang memang sua bermain-main dengan isu, tanpa pernah menawarkan solusi yang bergizi.
Prof Romli Atmasasmita yang ikut menyusun UU KPK bersama Adnan Buyung Nasution (alm) berhasil membungkam para panelis ILC yang memang sua bermain-main dengan isu, tanpa pernah menawarkan solusi yang bergizi.
Mereka hanya larut dengan kegelisahana rasanya Rocky Gerung dkk, dan juga serak-serak beceknya suara Karni Ilyas.
Demokrasi memang mengandaikan kebebasan, terapi kebebasan juga mengandaikan tanggung jawab. Boleh bebas berkomentar, tetapi jangan lupa Anda harus siap menjawab apa yang ada katakan.
Demokrasi memang mengandaikan kebebasan, terapi kebebasan juga mengandaikan tanggung jawab. Boleh bebas berkomentar, tetapi jangan lupa Anda harus siap menjawab apa yang ada katakan.
Jangan betah menebar hoax, apalagi menyebar dahak dari otak Ana. Intinya, dalam berpendapat, teraplah pakai otak! Jangan asal nyablak hingga kalah telak saat digugat.
Mari, hentikan kekacauan ini! Kembalilah hidup normal, terutama kepada mereka yang selalu merasa pintar dan intelektual, padahal mereka tak pernah obyektif dalam menilai pemerintah.
Lha, gimana, membaca aja pada malas. Krbanyakan di café, ngobrol ngalor ngidul. Mestinya Anda harus banyak membaca dan membaca! Minimal supaya kita tak berpendapat hanya bermodalkan obrolan ala coffeeshop belaka!
Mari, hentikan kekacauan ini! Kembalilah hidup normal, terutama kepada mereka yang selalu merasa pintar dan intelektual, padahal mereka tak pernah obyektif dalam menilai pemerintah.
Lha, gimana, membaca aja pada malas. Krbanyakan di café, ngobrol ngalor ngidul. Mestinya Anda harus banyak membaca dan membaca! Minimal supaya kita tak berpendapat hanya bermodalkan obrolan ala coffeeshop belaka!
Posting Komentar