Dalam bilur lukaMu, derita tampak meraja
Dalam tetes darahMu, tampak tubuh melambai nyawa
Inilah kehendakMu disaat akhir
Menampakkan Allah yang penuh getir
Akan laku hidup kami yang saling memelintir
Ngeri kami menatap persimpangan itu
Pertemuan antara indera dan nyawaMu
Salib, bentangan hidup penuh peluh
Tempat Allah menumpahkan keluh
Atas kami yang tak lagi menghargai Tubuh
Tuhan,
Biarkan kami bertemu di sana
Di tempat Engkau mempersatukan tubuh kami yang fana
Yang , karena SalibMu, kami cerap dan cicipi kelak
Saat engkau mengumpulkan kami sesudah kebangkitanMu
Demi mengemban tugas dan pertusan DariMu.
Lusius Sinurat
Pratista, 14 Sept 2008
Posting Komentar