Di sisi lain, maraknya perusahaan financial technology (fintech, teknologi berbasis keuangan) di negeri ini semakin ketat persaingan di industri keuangan di berbagai sektor, termasuk sektor pembiayaan pendidikan (student loan).
Data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan kenaikan biaya pendidikan di Indonesia rata-rata 10 persen per tahun. Artinya, bisnis pembiayaan pendidikan dinilai masih sangat potensial. Tak hanya fintech dan perbankan, perusahaan pembiayaan (multi finance) pun turut menyalurkan pembiayaan pendidikan melalui layanan multiguna. Sebut saja PT BFI Finance Tbk, yang menyasar kebutuhan dana pendidikan, mulai dari jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Persyaratannya pun tergolong mudah, cukup denan e-KTP, KK (Kartu Keluarga), mutasi rekening bagi yang memiliki usaha, atau slip gaji serta PBB (pajak bumi dan bangunan) sebagai bukti domisili.
Tak hanya perusahaan Multifinance, perusahaan asuransi, simpan pinjma, dst juga mulai menyasar pasar investasi di bidang pembiyaan pendidikan. Tentu hal ini sejalan dengan minat nasabah yang semakin besar pada pembiayaan pendidikan. (Diolah dari VivaNews dan bebarapa sumber lain)
Posting Komentar