“Bah, nunga lupa eda. Par-ari Kamis do au, dang par-ari Minggu," jawab Nai Jakkulak.
Hanya orang Batak yang menggunakan istilah "marminggu” untuk “beribadah pada hari Minggu”. Kalau di tempat lain biasanya digunakan “beribadah”, sembahyang", “misa”, etc. Tapi gak apa-apa. Islam juga pake kata “Jumatan” kok :)
Kalimat ajakan “Beta mar-Minggu” oleh karenanya dapat diterjemahkan menjadi begini, “Karena hari ini adalah hari Minggu maka kita wajib pergi ke gereja.”Atau, kalau dia orang Katolik yang berdomisili di perkotaan atau dekat dengan gereja Paroki, cukup bilang begin, “Misa yuk!”
Dalam pemahaman teologis Kristen hari Minggu adalah hari khusus. Kalau Yahudi punya Sabbat, maka Kristen punya Hari Tuhan (Dominus dies, Dominggus, Minggu), momentum sakral untuk merayakan kebangkitan Tuhan.
Kalimat ajakan “Beta mar-Minggu” oleh karenanya dapat diterjemahkan menjadi begini, “Karena hari ini adalah hari Minggu maka kita wajib pergi ke gereja.”Atau, kalau dia orang Katolik yang berdomisili di perkotaan atau dekat dengan gereja Paroki, cukup bilang begin, “Misa yuk!”
Dalam pemahaman teologis Kristen hari Minggu adalah hari khusus. Kalau Yahudi punya Sabbat, maka Kristen punya Hari Tuhan (Dominus dies, Dominggus, Minggu), momentum sakral untuk merayakan kebangkitan Tuhan.
Pertanyaannya apakah seorang Kristen hanya wajib beribadah pada hari Minggu? Bagaimana dengan hari-hari lain?
Jawaban nai Jakkulak kepad Nai Sudung menjadi masuk akal,“Adik par lupa ya? Aku ini bukan par-ari Minggu (penganut ibadat hari Minggu) loh. Aku fanantik par-ari Kamis (ibadat setiapa hari Kamis.” :)
#SaiNaAdongDo
Lusius Sinurat
#SaiNaAdongDo
Lusius Sinurat
Posting Komentar