Festival paduan suara, lomba narasi Kitab Suci, lomba cipta lagu dan lomba mazmur tanggapan di Ambon tak lama lagi alan diselenggarakan. Pesparani Sumut yang berada dibawah pengelolaan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah Sumatera Utara (LP3KD Sumut) pun mulai berbenah. Mungkin saja Sumut agak ketinggalan dibanding provinsi lain. Namun berkat keseriusan Hendrik Sitompul cs akhirnya preparasi itu pun dimulai.
Rapat perdana telah dilakukan pada akhir Nopember 2017 yang fokus pada pendirian LP3KD Sumut yang secara administratif tampil lewat SK Gubernur. Pada tanggal 6 Maret 2018 keluarlah SK Gubernur Sumut nomor 188.44/118/KPTS/2018 yang ditandatangani sendiri oleh Gubernur Sumut, Dr. Tengku Erry Nuradi, SE.
Kini, setelah lahirnya LP3KD Sumut dilanjutkan dengan sosialisasi LP3KD Sumut ke Kabupaten / Kota di Sumut. Di beberapa kebupaten memang sudah terbentuk LP3KD Kabupaten. Sebut saja Labusel dan Humbahas.
Hari ini (29/4), panitia melakukan rapat koordinasi seluruh anggota organisasi LP3KD. Bertempat di Katolik Center Medan, Hendrik menegaskan betapa hadirnya LP3KD maka katolik telah memiliki kegiatan tingkat nasional lewat Pesparani Katolik, yang sejajar dengan MTQ di Islam atau Pesparani di Sumut.
Secara teknis, Pastor Redemptus Simamora menjelaskan tata aturan lomba, mulai dari paduan suara, pemazmur dan narasi Kita Suci. Rapat ini ditutup dengan simpulan, yang dibacakan oleh sekretaris-1, Tri Suwardi.
Lusius Sinurat
Posting Komentar