Secara gamblang bisa disebut 3 alasan mengapa pola-pola penyesatan bernada SARA itu perlu dilakukan:
- Secara kebetulan mayoritas masyarakat kita yakin bahwa SEGALA KEMAJUAN YANG DICAPAI bangsa ini samasekali bukan karena kemampuan akal budi manusia (yang dianugerahkan Tuhan) lewat ilmu pengetahuan, tetapi MELULU KARENA TAKDIR TUHAN.
- Pola penyesatan masyarakat memang telah TERBUKTI MAMPU MEMENANGANKAN KONTESTASI PEMILU (Pilpres dan Pileg) 2019 dalam memperebutkan kursi kekuasaan, terutama lewat isu mayoritas vs minoritas berdasarkan agama.
- Menjalankan AGENDA SPONSOR yang membiayai mereka untuk merusak bangsa ini, untuk selanjutnya menguasainya. Selain narkoba, isu SARA adalah senjata paling ampuh yang mereka gunakan untuk merusak generasi muda bangsa ini.
Persoalannya, keterbatasan intelektual ternyata juga memengaruhi cara berpikir seseorang, terutama daya kreatifnya. Seseorang tak mungkin dapat memahami ajaran Agamanya bila tanda-tanda ajaib dari Tuhan tak hadir dihadapannya. Ini fakta.
Masalahnya, mayoritas masyarakat kita justru menjalankan agamanya dengan cara-cara yang naif dan goib, karena menyangkal salah satu anugerah Tuhan yang paling berharga, yakni akal budi kita.
So, berhadapan dengan PILKADA 2018, khususnya PILGUB Sumut 2018, Anda akan berlaku tetap sebagai ORANG WARAS atau malah ingin menjadi orang TAK WARAS hanya karena paslon jagoan Anda tak lolos atau tak menang?
Lusius Sinurat
Posting Komentar