Kita sering terjebak memaknai "zaman now" dan "zaman old" melulu hanya soal perbedaan perkembangan teknologi. Konsekuensinya, mereka yang menggunakan gawai (smartphone) sebagai alat komunikasi adalah generasi zaman old. Sedangkan mereka yang memperlakukan gawai sebagai teman paling intim adalah generasi zaman now.
Padahal, banyak generasi zaman old, seperti ibu-ibu usia 30-50 tahun yang lebih melekat dengan gawai-nya dibanding putra-putri mereka yang hanya memainkan gawai-nya untuk bermain ML (Mobile Legend) yang lagi trend.
Perbedaan yang utama justru ada pada tingkat ketahanan atau daya juang (strugle). Kalau generasi zaman old betah ketemuan dengan orang-orang yang sama hanya untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul.
Kalau ada konflik mereka biasanya berusaha berdamai. Sebab, mereka akan tersiksa bila setiap saat melihat wajah orang yang dimusuhinya.
Sebaliknya, generasi zaman now juga melakukan hal yang sama. Hanya saja obrolan itu cukup lewat grup-grup di ruang maya. Andai saja ada konflik mereka tinggal minggat dari grup lama dan bergabung dengan grup baru.
Nah, cara Anda berkomunikasi dengan yang lain menggunakan cara yang mana? zaman old atau zaman now?
Yang jelas di Smak ThomasRasul konflik zaman old dan zaman now tak begitu menonjol, karena baik di sekolah maupun di asrama anak-anak didik secara seimbang dalam pesona intelektualitas dan spiritualitas St. Thomas Rasul "Scio qui credidi" (aku tau (si)apa yang kupercaya).
Posting Komentar