pikiran sering berkelindan dalam alamnya
seakan menyindir tubuh yang mudah lunglai.
“Apakah tubuh?”
Begitu Anthonny Synnott bertanya dalam bukunya
"Tubuh Sosial:Sosialisme, Diri, dan Mayarakat".
Plato menjawab:
Tubuh itu penjara jiwa
St. Paulus bergeming:
tubuh itu bait Allah,
Namun Descartes berpandangan lain:
Tubuh adalah mesin
Sartre lantas mempertegas Descartes:
Tubuh adalah (ke)diri(an) kita.
Nyatanya tubuh selalu
mampu menandai realitas-realitas
yang sangat berbeda,
pun persepsi-persepsi
mengenai realitas yang ada.
Tubuh adalah ruang simpul keterbatasan
yang bisa diperlakukan sesuai kehendak bebas
seturut arah pikiran dan hasrat kita
sembari dirawat hingga di penghujung waktu
saat tubuh kembali pada Penciptanya.
Tubuh adalah wahana
di mana diri sejati terlihat
apa adanya
Lantas, menurutmu,