Berikut ini aku pengen curhat tentang para pengikutMu di negeri yang kami cintai ini.
Sejauh kuikuti berita di media, para pelayanMu di negeri kami, saat ini sedang hobi mengaudit jumlah pengikut mereka, khususnya tentang siapa yang masih setia pada ajaran agamanya dan siapa yang justru berhianat hingga memilih jalan sekuler.
Jangankan antar agama berbeda, antara kami yang se-agama pun msih sering berebut pengaruh dan menjadikan agama kami sebagai lahan bisnis yang menguntungkan kami.
Sayangnya....
Tuhan justru terlihat menikmati "pertandingan tinju" antara kami, pengikutMu? Buktinya, Tuhan sering lupa mengirimkan hujan di saat tempat-tempat suci yang biasa dijadikan agama tertentu sebagai altar untuk menyembahMu dibakar oleh para pengikutMu dari agama lain.
Atau, memang begitukah caraMu mewujudkan keadilan kepada kami? Atau Engkau sengaja membiarkan kami mencari jalan damai sendiri? Bukan apa-apa. Engkau sendiri seperti tak berbuat banyak kepada, baik bagi korban maupun para pelaku.
Tapi enggak apa-apa. Kami bisa memaklumi betapa sulitnya menjadi juru damai bagi kelompok-kelompok pengikutMu yang suka bertikai dan memang sukanya menang sendiri. Namun bila melihat ke belakang, tepatnya sejarah lahirnya agama-agama hasil bentukan para pengikut nabi-nabi yang Engkau utus, maka bisa dipastikan Engkau melakukan satu kesalahan fatal dalam hal memilih nabi atau para utusanMu.
Tampak jelas betapa para nabi dan utusan itu tak semua terdidik, bahkan mereka sama seperti kami yang mudah lupa bila tak mencatat pesan yang akan kami sampaikan. Tak hanya itu, para nabi itu juga begitu berani mendirikan agama atas nama-Mu, tetapi serentak mereka justru tak punya kemampuan memasarkan untuk produk-produk kebaikan yang Engau ajarkan.
Mengapa sih Tuhan tidak langsung saja menunjuk para sales Asuransi yang sudah mahir mengurai kepastian adanya sakit dan penderitaan sepanjang hidup manusia? Lagipula perusahaan mereka sendiri akan menjaimi biaya penguburan kliennya?
Mengapa pula Engkau tak mengirim para politisi yang pinter bersilat lidah, mulutnya yang lincah mengurai kata dalam bentuk janji-janji palsu, serta jago menjilat tuannya saat mengumpulkan massa sembari mengatasnamakan Engkau?
Kini, aku kembali pada pertanyaanku di awal, "Engkau ini sebetulnya milik siapa sih?"
Bila Engkau adalah Tuhan kami semua, mengapa Engkau membiarkan kami para pengikutMu saling berebut kebenaran? Mengapa pula Engkau membiarkan kami mengklaim diri sebagai Bangsa pilihan-Mu? Apa untungnya semua itu untukMu?
Tapi, Ya sudahlah. Aku tak mau berdebat tentang siapa Engkau. Sebab, secara pribadi, tak ada soal di antara kita, kecuali "aku sering jatuh kedalam dosa dan hanya sesekali berdoa. Sementara Engkau tak mungkin jatuh kedalam dosa, dan oleh karenanya Engkau tak pernah berhenti mendengarkan doa-doaku." > Lanjut Baca!
Posting Komentar