Kemarin seorang Oppung Boru (nenek) tanya ke aku karena pake kaos DAG-DKI, "Hancur kali negara kita ini amang. Macam mana pula orang baik dan hebat seperti Ahok dijadikan tersangka. Tapi maaf lah dulu amang aku tanya kau karena kulihat gambar di bajumu itu fotonya si Ahok."
"Enggak apa-apa opung. Terkadang seorang pemimpin harus megambil keputusan terbaik dari keputusan terburuk.
Percayalah, opung. Ini politik. Di politik ini tak semua hal yang terlihat dan dikatakan di media sama dengan sesungguhnya terjadi, jawabku sok bijaksana.
"Kurasa bangsa kita ini bangsa penakut. Macam mana pula ormas radikal seperti FPI bisa suka-sukanya menghina negara, lambang negara Pancasila, Presiden, bahkan gubernur Ahok? Tak habis pikir aku, amang," tegas oppung tadi dengan nada marah.
Aku hanya tertawa lepas. Gemas juga lihat nenek satu ini. Tapi jujur aja aku kagum dengan kecerdasan nenek tadi.
Belakangan aku baru tahu kalau si oppung itu mantan dosen di sebuah universitas negeri di Medan ini.
"Kita yang jauh dari Istana Presiden cuma bisa mengikuti perkembangan beritanya dari televisi, surat kabar, dan terutama media sosial. Jadi kita tunggu kelanjutannya, ya oppung," jawabku seraya mengakhiri pembicaraan.
Entah siapa Ahok ini, hingga seluruh ujung negeri semua orang, lintas usia, suku, agama, ras, tingkat pendidikan, bahkan lintas pekerjaan sibuk membicarakannya.
Ternyata Ahok tak sekedar tranding dunia di Twitter, tetapi juga tranding ditengah masyarakatbkita, bahkan dunia.
Tak dapat disangkal bahwa keberadaan Jokowi dan Ahok telah mengubah banyak hal, termasuk semakin tingginya passion masyarakat mengikuti perkembangan politik di negerintercinta ini.
Di titik inilah ketika Ahok dizolimi, maka secara spontan publik meradang dan dan siap menghadang lawan-lawannya. Begitu juga ketika Jakarta bertumbuh semakin cantik, publik di daerah pun seakan ikut merasakannya.
Fenomena ini terjadi tak lain karena kinerja Ahok yang mumpuni. Kinerjanya itu bahkan tampil lewat keberaniannya membabat habis para koruptor sembari berteriak kepada siapa saja yang merugikan warga miskin.
Kinerjanya juga tampil elok dalam sikapnya yang selalu konsisten mematuhi konstitusi hingga dia hanya diam dan rela dipenjara bila kelak hukum bisa membuktikan tuduhan yang dialamatkan FPI cs kepadanya.
"Saya himbau kepada pendukung Ahok-Djarot agar ikhlas menerima status tersangka ini," kata Ahok menanggapi statusnya sebagai Tersangka penistaan agama.
Ahok...Ahok. Loe emang menohok.
Posting Komentar