Sebab mengelak cinta berarti mengamini ‘perpisahan’; dan perpisahan itu penderitaan yang membahagiaan.
Maka tak ada relasi yang lebih buruk daripada mengetahui kalau pasangan Anda tak lagi mencintai Anda disaat Anda sendiri sangat mencintainya. Itu ibarat orang yang mempercayai orang lain yang tak mempercayainya.
Ketika perpisahan menjadi pilihan utama, maka satu dengan yang lain akan saling menuduh, “Ternyata selama ini aku hanya ‘menikah’ dengan mimpi, dan mimpi itu telah merampas jiwaku!”
Di titik ini kedua pihak pun akan enggan mengalah dan mengakui kesalahannya, seakan tak ada yang menang tetapi juga tak ada yang kalah. Seharusnya sih, ketika pertikaian memuncak, kedua pihak hendaknya memunculkan gagasan-gagasan orisinil yang membuat pasangannya sangat berarti bagi dirinya.
Sebab perpisahan itu sendiri dapat terjadi karena pikiran kita menipu diri sendiri sendiri, yakni pandangan bahwa "dengan mencintaimu maka otomatis kau pun akan mencintaiku".
Ketika mencintai seseorang Anda bahkan berharap akan hidup bersama untuk selamanya. Tapi pada kenyataannya kita kerap tidak tahu apakah pasangan kita juga memikirkan hal yang sama dengan yang kita pikirkan.
Sering terjadi justru hal yang sebaliknya.
Posting Komentar