Beberapa teman pendukung berat Ahok bertanya ke saya tentang postingan dari beberapa orang yang katanya "membelot" dari orang yang tadinya mendukung, tetapi kini malah mencela Ahok.
Sebagai pendukung setia Ahok, tentu saja fakta ini menggembirakan. Mengapa?
Ternyata semakin hari semakin banyak pendukung Ahok yang kritis dan tak lagi hanya mengandalkan emosi seperti beberapa waktu lalu. Minimal itu terlihat di media sosial.
Ini juga pertanda bahwa pendukung Ahok makin banyak yang suka membaca, tak hanya berita pro Ahok tetapi juga anto-ahok.
Bisa jadi ini adalah jembatan kita untuk mencari KESEIMBANGAN dengan pikiran jernih dalam mendukung Ahok.
Kondisi positif ini sekali lagi sangat menggembirakan. Kalau pada awalnya para pendukung Ahok kerap dituduh "sekumpulan orang yang emosional" maka kini makin banyak yang cerdas dan menggunakan "logika".
Tentu ini dua kelompok berbeda.
Bila pendukung emosional akan mudah sensitif dan cenderung mendewakan Ahok, maka mereka yang mengandalkan logical thinking akan mendukung Ahok secara kritis dan holistik, dan tak mau tergerus oleh isu atau fenomena belaka.
Tentu saja kita butuh pendukung emosional (pendukung fanatik), tetapi bila keberadaan mereka sangat dominan, Ahok sendiri yang rugi. Sebab, mereka cenderung menjauh dari logika pemikiran orang kebanyakan.
Akhirnya, aku sendiri makin bangga dengan para pendukung Ahok yang semakin cerdas dan kritis sembari tidak menafikan prinsip-prinsi demokrasi
Sebab kita tidak mendukung Ahok karena "AHOK PASTI BENAR", melainkan karena "AHOK ADALAH CALON TERBAIK UNTUK MEMIMPIN DKI JAKARTA".
MARI TETAP MENDUKUNG AHOK SEMBARI BELAJAR BERDEMOKRASI.
Posting Komentar