Guru agama Katolik mau tidak mau harus belajar dari pola pikir dan kepemimpinan Yesus. |
1. Inovatif
Yesus tak hanya mengajarkan Taurat (ajaran resmi, hukum, dan aturan sejenisnya), tetapi ia justru membaharui dan melengkapi Taurat, tepatnya mengembalikan makna Taurat yang sesungguhnya, yakni pembangunan hidup dalam cinta kasih.
2. Orisinal
2. Orisinal
Yesus sungguh tampil menjadi dirinya sendiri. Ia tak terpengaruh dan tergoda oleh apapun. Ia setia membabat habis segala yang merusak hidup manusia, yakni penyakit dan penderitaan. Hidupnya menyampaikan hati, keramahan, dan kebaikan Allah, sebab Allah menyertai Dia dan melalui Dia Allah memancarkan kekuatan dan cinta-Nya.
3. Kreatif
3. Kreatif
Yesus menampilkan diri lewat pengajaran yang berwibawa, pergaulan yang melegakan, serta lewat doa dan mukjizat yang ia lakukan. HidupNya melimpah karena Ia senantiasa bersyukur; juga karena Ia selalu menjadi diriNya sendiri. Ia betah pada dirinya sendiri dan membiarkan kegembiraan dan ketakuatan masuk ke dalam hidupNya. Ia mengembangkan konsep Kerajaan ideal di dunia, yakni model Kerajaan Allah.
4. Inspiratif
4. Inspiratif
Hidup Yesus juga sungguh Inspiratif. Kehadirannya di tengah masyarakat sungguh mengilhami orang lain untuk mengikutiNya.
5. Kharismatis
5. Kharismatis
Karakhter lain yang sungguh menonjol dalam pribadi Yesus adalah pribadi yang Kharismatis. HidupNya tak sekedar ikut arus. Ia berani hidup di luar hakNya, di luar kebiasaan yang ada, serta di luar pendapat dan pandangan umum. Bukan hanya orang Yahudi, orang non-Yahudi pun mendapat perhatian yang sama dariNya.
6. Eksploratif
6. Eksploratif
Yesus adalah kekhasan yang unik. Perspektifnya luas, sehingga Ia tidak pernah takut menghadapi tantangan dan hambatan dalam hidupNya. Dalam pengajaranNya, Yesus memiliki sasaran yang jelas, komitmen yang kuat, kemampuan berkomunikasi yang mumpuni, dan kemauan untuk terus-menerus belajar (learning ability).
7. Progressif
7. Progressif
Tak kalah menariknya, di jamanNya, Yesus sudah berpikir, berkata dan bertindak secara progressif. Ia memiliki sudut pandang yang berbeda dari kebanyakan manusia. Ia berpikir panjang (apa yang akan terjadi dengan dunia di masa mendatang. Sudut pandang ini tampil dalama perkataanNya yang tajam, menyerang dan meluluhkan segala bentuk kejahatan (yang mengakibatkan penderitaan), juga dalam karya penyembuhan yang Ia lakukan. Ia tak hanya memikirkan masa sekarang, tapi juga masa yang akan datang, termasuk hidup sesudah mati.
Demikianlah yesus menjadi guru yang aktual dan kontekstual. Ia selalu mengaitkan diri dengan hidup sehari-hari, dalam tegangan antara yang ideal dan realistis. Lanjut Baca!
Banyak guru agama Katolik justru tak menyadari betap pentingnya YESUS dalam tugasnya sebagai guru. Mereka sudah semestinya kembali kepada Yesus bila ingin sukses men-delivery materi pelajaran Agama. Trims
BalasHapus