Pertemuan Para Tokoh Agama Katolik KAM 7-10 April 2016 |
Para pemimpin agama juga tak cukup hanya mengasah kemampuan mereka berkotbah di mimbar-mimbar agung dan dengan lantang memproklamirkan bahwa "Kita adalah umat pilihan Allah". Sebab bila demikian terjadi, maka mereka tak lebih dari seorang penyulut perang dengan memilah antara "kita" dan "mereka".
Para pemimpin agama di sisi tertentu tak lebih dari sekedar pemimpin perang ketika sebagai kaum mayoritas ia mengajak umatnya untuk menindas kaum minoritas; atau ketika ia bagian dari kaum minoritas mengajak kaumnya untuk membangun kerajaan sendiri secara ekslusif.
Akhirnya, para pemimpin agama semestinya mengembalikan peran mereka sebagaimana dintuntut oleh para pendiri agama mereka, yakni menjadi PEMIMPIN yang melayani, GURU yang mengajari kebaikan, dan IMAM yang menghadirkan kesucian Allah yang ia imani.
Kiranya inilah ruang simpul pada "Pertemuan Pemimpin Lembaga Agama Katolik Provinsi Sumatera Utara dan Nangroe Aceh" di Parapat, 7-10 April yang lalu. Semoga keindahan dan ketenangan alam Danau Toba turut menyelimuti usaha ini.
Lusius Sinurat
Posting Komentar