Jokowi berlari dari tribun atas, tempat ia dan istri serta pejabat lain semestinya cukup untuk duduk manis menyaksikan pertandingan sepakbola, tepatnya laga pembuka Piala Sudirman tadi malam.
Jarak antar tempat duduknya di tribun ke lapangan cukup jauh. Namun bukan Jokowi namanya bila tak membaur dengan rakyatnya.
Lihatlah, larinya begitu lincah saat diminta official membagikan bola kepada para pemain pilihan yang telah siap menerima bola yang akan dipakai untuk pertandingan. Luarbiasa!
Paspampres dan official pertadingan yang menyertainya pun tak kuat mengiringi langkahnya.
Tak berhenti di situ. Hanya berselang beberapa menit Jokwo kembali berlari lagi ke tengah lapangan untuk melakukan tugas simboliknya "menendang bola" sebagai pertanda pertandingan dimulai.
Penonton bergemuruh, official kagum, panitia pasti senang, dan terutama para pemain terlihat sumringah saat menyaksikan tingkah lucu sang presiden ke-7 ini.
Di resto kecil, di tempat aku tadi malam menyantap mie goreng khas Medan, ibu si empunya restoran itu berteriak memanggil semua orang di restonya untuk menyaksikan tingkah lucu dan spontan sang presiden.
"Oei, lihat dulu Jokowi ini. Lucu kali pun! Dia memang presiden yang merakyat! Sini..sini... lihat presiden kita," kata si ibu.
Begitulah Jokowi. Kelincahannya tak tertandingi, bahkan oleh tentara yang sudah terbiasa berlari sekalipun. Fisiknya luarbiasa, tampilannya sangat bersahaja.
Tak heran, bila sehari saja tak menonton televisi atau membaca berita di media cetak dan internet, maka kita pasti ketinggalan berita perjalanan presiden Jokowi yang sudah kemana-mana dan sepertinya selalu ada di mana-mana.
Presiden Jokowi bukanlah sosok yang tampil manis, dengan jas dan peci serta menata langkahnya sedemikian rupa agar terlihat berwibawa.
Jokowi adalah tampilan "apa adanya" dan sangat Indonesia. Siapa pun yang waras akan keindonesiaannya pasti bangga punya presiden sehebat Jokowi.
Berkah dalem kanggo romo Jokowi. Dirimu melebihi para pemimpin rohani!
Posting Komentar