"Ahok itu seperti Mourinho, pelatih Chelsea dan eks pelatih Real Madrid dan Intermilan. Mourinho itu pongah tapi memang tak ada yang berani menyanggah prestasinya," kata pengamat sepakbola yang tak pernah menjadi pemain sepakbola sungguhan.
"Wah, menurut saya, Ahok itu hebat. Tapi kalau ia mau hebat dan didukung oleh mayoritas warga Jakarta, maka ia harus menganut agama mayoritas. Kalau tidak dia tetap saja gubernur kelas dua," teriak salah seorang bekas menteri yang takut PSSI.
"Ahok kafir, kendati dia jago mikir. Mulutnya banal, kendati ia telah membersihkan kanal-kanal. Pendeknya, Ahok itu lawan Islam, kendati hidupnya lebih Islam dari gue sebagai ketua ormas Islam paling ribut se-Indonesia," kata si habib yang katanya doyan ngoleksi film minim pemain itu.
****
Siapa pun yang berkata-kata, dan apa pun yang mereka katakan, sejauh mata memandang, sejauh para relawan DAG-DKI yang tak demen disorot media menelusuri sudut-sudut Jakarta, juga setelah kami bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat DKI Jakarta, DAG-DKI hanya ingin mengisahkan apa yang terjadi di "DARAT", yakni bahwa
"SEMAKIN HARI SEMAKIN BESAR ANTUSIASME WARGA DKI JAKARTA UNTUK MENGUMPULKAN FC. KTP MEREKA UNTUK PAK AHOK!"
Ini yang selalu kami alami di Jakarta, dan terutama seharian ini (16/10/5), saat tim Relawan DAG-DKI diberi tempat istimewa oleh pendukung Ahok di Mal Golden Truly Jakarta.