Bon Jovi selalu menghentak dengan lagu lawasnya, "It's my life". Laggamnya menggugah semangat, dan tonasinya menghentak hingga raga tak kuasa untuk menggeliat.
It's My Life. Ini Hidupku.
Nuansa politis seakan hidup dalam syair lagu ini, terutama dalam konteks dukung-mendukung calon pejabat se-KERAS Ahok, yang nyaris tiap hari menghentak kesadaran kita.
Tak hanya di "darat", di "udara", utamanya di media sosial pun serangan terhadap sang idealis nan realistis Ahok dan para penyokongnya pun makin hari makin kencang.
Asal tahu saja, Ahok seakan tak peduli pada teriakan ala FPI, hasutan para fundamentalis-puritan yang suka mengacak-acak kondisi nyaman, bahkan pembelokan fakta ala lawan-lawan politiknya sekali pun.
Ahok bak Bon Jovi versi Goyang Dumang yang menghentak dan sesekali menggoyangkan pinggulnya saat meneriakkan syair "it's my life" berikut:
This ain't a song for the broken-hearted No silent prayer for the faith-departed I ain't gonna be just a face in the crowd You're gonna hear my voice When I shout it out loud.(Ini bukan lagunya si patah hati, [sebab] tak ada doa hening bagi orang beriman yang sudah mati. [Biar kalian semua tahu] Aku bukan sekedar wajah di keramaian, [karena] kau akan mendengar suaraku saat aku meneriakkannya dengan keras.)
Ahok, dan kita para pendukungnya pun diharapkan memiliki "keteguhan hati" dan "kesanggupan menjadi diri kita sendiri! Mengapa? Karena inilah hidup kita. Sebab mengalah pada kekeliruan hanya menghasilkan penyesalan yang tak terampuni.
Lewat tembangnya Bon Jovi, sekali lagi Ahok kembali berteriak:
It's my life(Inilah hidupku. Sekarang atau tidak samasekali. [Karena] aku takkan hidup selamanya, maka Aku hanya ingin hidup saat aku hidup. (Ini hidupku)
It's now or never I ain't gonna live forever I just want to live while I'm alive (It's my life).
Tak mudah mengamini kata-kata sekeras ini. "Keras" bukan pada teks-nya melainkan konteksnya saat ini. Lihatlah para "lawan politik" Ahok yang saban hari mencari cara menelikung Ahok, tentu saja dengan memenjarakan diri mereka sendiri lewat usaha mencari kesalahan Ahok demi membenarkan diri mereka sendiri.
Jangan Mudah Goyah! Bagi Ahok usaha semacam itu tak akan menggoyahkan prinsipnya. Kita pun mengamini keyakinan Ahok tersebut. Itu sebabnya Ahok selalu mendendangkan "perang terbuka" dengan mengatakan, "Semakin banyak Balon Gubernur DKI itu pertanda demokrasi kita tumbuh pesat!"
Ahok tak takut berkompetisi. Mengapa? Lagi-lagi karena ia adalah generasi muda bangsa ini yang melandasi pemikiran dan prinsipnya dengan cara yang dilakukan para pejuang kemerdekaan, tentu dengan kontekstualisasi masa kini.
Lantas kita takjub pada sikapnya yang main tebas segala kemaslahatan, dan membungkukkan badannya dan mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan bantuan. Ahok seakan meneriakkan kepada kita mengenai caranya menjalani hidup:
My heart is like an open highway Like Frankie said I did it my way I just want to live while I'm alive It's my life(Hatiku ibarat jalan terbuka, sebagaimana dilantukan Frankie, aku menjalaninya dengan caraku, yakni menghidupi hidupku saat ini. Ya, inilah hidupku).
Keberuntungan Selalu Selaras Dengan Daya Juang Kita
Kepada kita semua, para pendukung setianya Ahok menggemakan semangat juang bak Soekarno yang meneriakkan proklamasi, atau bak Ali Sadikin yang bersikeras mengubah mental masyarakat Jakarta di jamannya:
"Hai para pendukung di Dukung Ahok Gubernur DKI dan di mana pun kalian berada,
"Teguhlah pada pendirianmu. Jangasn gentar, apalagi berniat mundur di saat para lawan selalu membentur! Ingat hari esok jauh lebih sulit. Aku berharap agar kita tidak membuat kesalahan sekecil apa pun! Ingat, keberuntungan kita takkan datang dengan sendirinya, melainkan harus kita usahakan sendiri.
Better stand tall when they're calling you outDon't bend, don't break, baby, don't back down(Lebih baik kita berdiri tegak saat mereka 'mendesakku (mundur)'. Jangan membungkuk, jangan berhenti, sayang.. jangan mundur!)
Para sahabat DAG-DKI (Dukung Ahok Gubernur), terutama dalam rangka memenangkan pertandingan "Menggiring Pak Ahok maju lewat dukungan langsung masyarakat DKI Jakarta lewat pengumpulan 1 juta Photocopy KTP!"
Mari, saat melakukannya kita sambil mendendangkan lagunya Bon Jovi sebagai 'roh' perjuangan kita, "I did it my way; I just want to live while I'm alive; 'cause it's my life!
Selamat Pagi !
Salam DAG-DKI !
Posting Komentar