(1) Para pengamat politik - mengatakan hal itu karena situasi politik yang tidak terjaga dengan baik.
(2) Para psikolog - mengatakan hal itu bisa terjadi karena secara pendidikan keluarga yang tidak cukup, sebagai akibat langsung dari kesibukan yang teramat banyak dari para orangtua.
(3) Pengamat sosial dan budayawan - mengatakan bahwa banalitas masyarakat itu terjadi karena masyarakat dikuasai oleh kultur modern dan nilai2 budaya lokal telah ditinggalkan.
(4) Pengamat ekonomi - berteriak kalau hal di atas terjadi karena ketidaktersediaan lapangan kerja yang jauh dari cukup.
(5) Pengamat perkotaan - dengan yakin menyimpulkan kalau itu akibat arus urbanisasi yang tak terhindarkan.
Lantas, kita yang bukan pengamat mau bilang apa?
Mudah aja...
Serahkan saja persoalan-persoalan itu kepada pemimpin yang mampu mengubah karakter masyarakat, lewat tata kelola pemerintahan yang pro kaum marginal dan kooperatif dengan semua elemen masyarakat, tak ketinggalan bersinergi dengan para penguasa dan pengusaha.
Emang ada yang sedemikian tangkas dan cerdas?
Tentu saja. Siapa lagi kalau bukan Pak AHOK alias Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM... sebab hanya dia yang BUKAN GUBERNUR BIASA !
Posting Komentar