Logo DAG-DKI |
DAG-DKI merupakan bagian integral dari bangsa Indonesia guna meneruskan pembangunan sebagai bagian dari perjuangan mengisi kemerdekaan, sebagai generasi yang sadar atas hak dan kewajibanya, peranan dan tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa.
DAG-DKI bertekad memberikan dharma bhakti-nya untuk mewujudkan tujuan negara yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 melalui kegiatan sosial yang bertujuan untuk membantu sesama tanpa melihat perbedaan yang ada.
Terdorong oleh hasrat yang luhur dan murni serta meyakini bahwa tujuan ini hanya dapat dicapai dengan usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh tanggung jawab, maka DAG-DKI menghimpun diri dalam suatu organisasi yang berdasarkan spirit kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan didasari oleh semangat kekeluargaan.
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM |
LSM “Dukung Ahok Gubernur DKI” (DAG-DKI) bermula dari komunitas virtual sebagai group facebook dengan nama Dukung Ahok Gubernur DKI yang digagas pada pertengahan tahun 2013 oleh Bayu Syalendra, Lusius Sinurat, Bung Leo, Carolus Ispryono, Ineke Fatmawati, Coco Vin dan beberapa orang lainnya.
Group Facebook ini awalnya dibangun oleh para penggagasnya berdasarkan kesamaan tujuan yakni mendukung Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM alias Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ir. Joko Widodo alias Jokowi yang saat itu sudah mulai didendangkan akan meninggalkan jabatan Gubernur DKI menuju RI-1.
Tak heran bila pada masa-masa awal berdiri, grup dunia maya ini lebih banyak memuat profil Ahok, termasuk perjalanan karirnya di pemerintahan, mulai dari Bupati Belitung, anggota DPR-RI, hingga sebagai wakil gubernur mendampingi Jokowi.
Tentu saja, tahun pertama grup ini, pada admin grup lebih sering menghadapi isu-isu sensitif (baca: SARA) yang melekat dalam diri seorang Ahok. Mengutip Arswendo, "Ahok itu mempunya dua dosa asal, yakni keturunan Tionghoa dan Kristen".
Isu-isu ini sungguh dimainkan oleh lawan-lawan politik Ahok, baik dengan cara verbal dan terutama lewat visual yang diposting di grup fesbuk tersebut.
Tak hanya Ahok, Jokowi pun turut digugat orisinalitas keindonesiaannya oleh kubu-kubu yang berseberangan.
Inilah isu yang hangat diperbincangkan di jagad maya menjelang pencalonan Jokowi menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia. Fase peziarahan DAG-DKI ini berlangsung sepanjang tahun 2014 lalu.
Sekitar bulan April 2015, setelah Jokowi resmi menjadi capres dari PDIP, forum diskusi grup DAG-DKI diramaikan oleh potensi Ahok naik menjadi Gubernur DKI menggantikan Jokowi.
Asal tahu saja, undang-undang tentang pemerintahan memang mengamini hal tersebut.
Kendati demikian, tantangan dan rintangan datang silih berganti menghampiri Ahok. Isu kristenisasi dan cinaisasi bertiup kencang.
Tetapi bukan Ahok namanya bila tak kuat menghadapi goncangan dan rintangan tersebut. Ia siap didebat, didesak mundur, bahkan dilengserkan dengan cara-cara yang tidak logis. FPI (Front Pembela Islam) adalah salah satu lawan politik yang secara terang-terangan mengatakan "TIDAK untuk Ahok!"
Group Facebook ini awalnya dibangun oleh para penggagasnya berdasarkan kesamaan tujuan yakni mendukung Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM alias Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Ir. Joko Widodo alias Jokowi yang saat itu sudah mulai didendangkan akan meninggalkan jabatan Gubernur DKI menuju RI-1.
Tak heran bila pada masa-masa awal berdiri, grup dunia maya ini lebih banyak memuat profil Ahok, termasuk perjalanan karirnya di pemerintahan, mulai dari Bupati Belitung, anggota DPR-RI, hingga sebagai wakil gubernur mendampingi Jokowi.
Isu Sensitif
Isu-isu ini sungguh dimainkan oleh lawan-lawan politik Ahok, baik dengan cara verbal dan terutama lewat visual yang diposting di grup fesbuk tersebut.
Tak hanya Ahok, Jokowi pun turut digugat orisinalitas keindonesiaannya oleh kubu-kubu yang berseberangan.
Inilah isu yang hangat diperbincangkan di jagad maya menjelang pencalonan Jokowi menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia. Fase peziarahan DAG-DKI ini berlangsung sepanjang tahun 2014 lalu.
Asal tahu saja, undang-undang tentang pemerintahan memang mengamini hal tersebut.
Kendati demikian, tantangan dan rintangan datang silih berganti menghampiri Ahok. Isu kristenisasi dan cinaisasi bertiup kencang.
Tetapi bukan Ahok namanya bila tak kuat menghadapi goncangan dan rintangan tersebut. Ia siap didebat, didesak mundur, bahkan dilengserkan dengan cara-cara yang tidak logis. FPI (Front Pembela Islam) adalah salah satu lawan politik yang secara terang-terangan mengatakan "TIDAK untuk Ahok!"
Ahok tak gentar. Ia melawan, terkadang dengan strategi bertahan dan tak jarang ia pun dengan berani menyerang balik FPI dan antek-anteknya. Terbukti, di akhir tahun 2014 Ahok menang dan ia secara istimewa dilantik langsung oleh mantan atasannya, Presiden Jokowi.
Sebagai "rumah maya", group facebook DAG-DKI berjalan dinamis di dalam situasi politik yang ada. Para administrators dan members group facebook DAG-DKI pun, tanpa tedeng aling turut menggiring opini positif tentang Ahok, mulai dari pencalonannya menjadi wakil gubernur hingga diangkat menjadi gubernur DKI.
Dari Virtual Menuju AktualSebagai "rumah maya", group facebook DAG-DKI berjalan dinamis di dalam situasi politik yang ada. Para administrators dan members group facebook DAG-DKI pun, tanpa tedeng aling turut menggiring opini positif tentang Ahok, mulai dari pencalonannya menjadi wakil gubernur hingga diangkat menjadi gubernur DKI.
Pengangkatan Ahok menjadi Gubernur DKI merupakan momentum puncak group facebook DAG-DKI, sehingga perlahan-lahan para admin dan para member grup ini berangsur-angsur sepi, karena merasa cita-cita dan tujuan grup sudah tercapai.
Tapi waktu menyiratkan hal sebaliknya. Ketika beberapa admin perlahan-lahan meninggalkan "rumah" mereka, Lusius Sinurat, salah satu dari pendiri grup tetap bertahan. Lusius bahkan masih secara rutin memposting berbagai opini dan pandangannya pada pemerintahan Jokowi-Ahok, dan terutama tentang Ahok sendiri.
Di masa inilah masuk beberapa admin baru, mulai dari Stella Kurniawan, Muliadi, Rantung, Pakde Yoyok dan beberapa admin lain yang 'tertarik' menghidupkan kembali group facebook DAG-DKI tersebut.
Seiring perjalanan waktu, DAG-DKI semakin bertumbuh. Pada awal tahun 2015 member semakin bertambah hingga 16 ribuan dan nuansa postingan sudah lebih terkontrol, yakni mengkritisi pemerintahan Ahok sembari memberi dukungan kepada Ahok sebagai Gubernur DKI yang baru beberapa bulan.
Tak hanya itu, pada tanggal 29 Juni 2015, berketepatan dengan hari lahir pak gubernur, group facebook DAG-DKI pun Memberi kejutan Ultah Ahok ke Balaikota dengan menggalang member rama-ramai ke balaikota dan merayakan secara sederhana ulang tahun Ahok, sang idola.
Setelah terjadi beberapa kesepakatan antar pengurus, group facebook DAG-DKI pun akan dibentuk menjadi LSM yang secara intens bergerak di bidang sosial, edukasi dan berbagai aktivitas politik praktis non-interesting.
Pada tanggal 13-15 Agustus ini, LSM DAG-DKI dibentuk secara legal formal, setelah sebelumnya logo sudah didaftarkan sebagai logo LSM DAG-DKI di pemerintahan.
Tapi waktu menyiratkan hal sebaliknya. Ketika beberapa admin perlahan-lahan meninggalkan "rumah" mereka, Lusius Sinurat, salah satu dari pendiri grup tetap bertahan. Lusius bahkan masih secara rutin memposting berbagai opini dan pandangannya pada pemerintahan Jokowi-Ahok, dan terutama tentang Ahok sendiri.
Di masa inilah masuk beberapa admin baru, mulai dari Stella Kurniawan, Muliadi, Rantung, Pakde Yoyok dan beberapa admin lain yang 'tertarik' menghidupkan kembali group facebook DAG-DKI tersebut.
Seiring perjalanan waktu, DAG-DKI semakin bertumbuh. Pada awal tahun 2015 member semakin bertambah hingga 16 ribuan dan nuansa postingan sudah lebih terkontrol, yakni mengkritisi pemerintahan Ahok sembari memberi dukungan kepada Ahok sebagai Gubernur DKI yang baru beberapa bulan.
Pada bulan Februari 2015, tanpa disangka-sangka muncul nama baru bernama Suheryatno atau akrab dipanggil Ahi, yang kemudian mengaku baru ditambahkan oleh Stella Kurniawan menjadi anggota grup.
Melihat kondisi group facebook DAG-DKI yang saat itu berkisar 17 ribuan orang, Ahi lantas mencari tahu siapa yang bertanggung jawab pada grup ini. Akhirnya ia menghubungi Lusius Sinurat, salah satu pendiri yang masih aktif hingga saat ini.
Gayung bersambut. Lusius (yang saat itu sedang bertugas menjadi executive adviser untuk salah satu balon bupati di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara) pun berhasil 'dirayu' oleh Ahi untuk bergabung bersama dia dan Lusius dalam "menghidupkan kembali" group facebook DAG-DKI.
Prosesnya tersebut berlangsung cepat. Komunikasi antara Lusius-Ahi semakin intensif, baik lewat fesbuk, telepon bahkan menyempatkan diri untuk bertemu secara langsung. Ahi, yang tergolong sangat gesit itu dengan santun pada senioresnya, menawarkan diri menggiring anggota DAG-DKI, terutama yang ada di Jakarta untuk "turun gunung" lewat aksi sosial.
Melihat kondisi group facebook DAG-DKI yang saat itu berkisar 17 ribuan orang, Ahi lantas mencari tahu siapa yang bertanggung jawab pada grup ini. Akhirnya ia menghubungi Lusius Sinurat, salah satu pendiri yang masih aktif hingga saat ini.
Gayung bersambut. Lusius (yang saat itu sedang bertugas menjadi executive adviser untuk salah satu balon bupati di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara) pun berhasil 'dirayu' oleh Ahi untuk bergabung bersama dia dan Lusius dalam "menghidupkan kembali" group facebook DAG-DKI.
Prosesnya tersebut berlangsung cepat. Komunikasi antara Lusius-Ahi semakin intensif, baik lewat fesbuk, telepon bahkan menyempatkan diri untuk bertemu secara langsung. Ahi, yang tergolong sangat gesit itu dengan santun pada senioresnya, menawarkan diri menggiring anggota DAG-DKI, terutama yang ada di Jakarta untuk "turun gunung" lewat aksi sosial.
Pada bulan Maret 2015 Ahi mengumpulkan beberapa anggota group facebook DAG-DKI untuk mengadakan aksi sosial berupa: (1) pemberian kompor gas murah kepada masyarakat di pinggiran Jakarta, baik di Petamburan, Marunda, bahkan kepada buruh-buruh Pintu Air Riario Jakarta.
Pada tanggal 26 Juni 2015 group facebook DAG-DKI mulai merancang pembentukan lembaga resmi untuk group facebook DAG-DKI dalam rapat perdana tingkat nasional. Pada hari yang sama group facebook DAG-DKI juga mengadakan acara Santunan dan Buka Bersama Anak Yatim di Seasons City, Jakarta.
Kejutan Ultah Ahok
Pada tanggal 26 Juni 2015 group facebook DAG-DKI mulai merancang pembentukan lembaga resmi untuk group facebook DAG-DKI dalam rapat perdana tingkat nasional. Pada hari yang sama group facebook DAG-DKI juga mengadakan acara Santunan dan Buka Bersama Anak Yatim di Seasons City, Jakarta.
Saat menghadiri Ultah Pak Ahok di Balaikota DKI (29/6/15) |
Kejutan Ultah Ahok
Dinamika group facebook DAG-DKI tak berhenti di situ. Pada tanggal 3 Juli 2015 di Jakarta kembali diadakan rapat tingkat nasional untuk menyambung pembicaraan sebelumnya, yakni pembentukan lembaga resmi untuk group facebook DAG-DKI.
Pada saat itu, mewakili pendiri dan admin utama group facebook DAG-DKI, Lusius Sinurat turut hadir dan menyerahkan kepada peserta rapat untuk memilihi bentuk organisasi yang paling tepat untuk group facebook DAG-DKI.
Namun kesepakatan belum secara final terwujud, karena perbedaan pola pandang dari beberapa orangtua yang baru masuk dan mulai memperebutkan jabatan di group facebook DAG-DKI yang segera akan dibentuk menjadi LSM yang lebih bersahabat.
Sembari proses pembentukan tersebut berjalan, para pengurus dan pemerhati group facebook DAG-DKI tetap menjalankan berbagai aksi sosial, dan salah satu diantaranya adalah Pengumpulan 1jt KTP untuk Pak Ahok, agar ia bisa maju kembali menduduki kursi DKI-1 pada awal tahun 2017 yang akan datang.
Hal itu masih berjalan. Sembari menjalankan misi sosial tersebut, para member, dan terutama para pengurus group facebook DAG-DKI tetap berkoordisasi dan secara intens berkomunikasi dengan Lusius dan Pakde Yoyok, dua admin senior yang masih tersisa saat itu.
Namun kesepakatan belum secara final terwujud, karena perbedaan pola pandang dari beberapa orangtua yang baru masuk dan mulai memperebutkan jabatan di group facebook DAG-DKI yang segera akan dibentuk menjadi LSM yang lebih bersahabat.
Sembari proses pembentukan tersebut berjalan, para pengurus dan pemerhati group facebook DAG-DKI tetap menjalankan berbagai aksi sosial, dan salah satu diantaranya adalah Pengumpulan 1jt KTP untuk Pak Ahok, agar ia bisa maju kembali menduduki kursi DKI-1 pada awal tahun 2017 yang akan datang.
Hal itu masih berjalan. Sembari menjalankan misi sosial tersebut, para member, dan terutama para pengurus group facebook DAG-DKI tetap berkoordisasi dan secara intens berkomunikasi dengan Lusius dan Pakde Yoyok, dua admin senior yang masih tersisa saat itu.
Menuju LSM DAG-DKI
Setelah terjadi beberapa kesepakatan antar pengurus, group facebook DAG-DKI pun akan dibentuk menjadi LSM yang secara intens bergerak di bidang sosial, edukasi dan berbagai aktivitas politik praktis non-interesting.
Pada tanggal 13-15 Agustus ini, LSM DAG-DKI dibentuk secara legal formal, setelah sebelumnya logo sudah didaftarkan sebagai logo LSM DAG-DKI di pemerintahan.
Pada saat ini juga akan diperjelas, dievaluasi, dikritisi dan dibangun kembali berbagai teknik pengumpulan 1 juta KTP untuk Ahok.
Akhirnya pada hari Kemerdekaan RI, tepatnya tanggal 13 Agustus 2015 group facebook DAG-DKI pun secara resmi dan legal telah didaftarkan sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mencatatkanke notaris.
Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2015 tepat pada 70 Tahun Hari Kemerdekaan RI, group facebook DAG-DKI pun menetapkan hari tersebut dalam tonggak sejarah berdirinya DAG-DKI sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat.
Adapun struktur organisasi dari LSM Dukung Ahok Gubernur DKI (DAG-DKI) terdiri dari
(A) PENDIRI/DEWAN PEMBINA:
Lusius Sinurat SS, M.Hum (Ketua)
Suheryatno (anggota)
Lisa (anggota)
(B) PENGURUS INTI:
Ahmad Suryani SE (Ketua Umum)
Suheryatno (Sekjen)
Yessa M.Si (Sekretaris)
Lyana Lukito SE (Bendahara)
Akhirnya pada hari Kemerdekaan RI, tepatnya tanggal 13 Agustus 2015 group facebook DAG-DKI pun secara resmi dan legal telah didaftarkan sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mencatatkanke notaris.
Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2015 tepat pada 70 Tahun Hari Kemerdekaan RI, group facebook DAG-DKI pun menetapkan hari tersebut dalam tonggak sejarah berdirinya DAG-DKI sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat.
Adapun struktur organisasi dari LSM Dukung Ahok Gubernur DKI (DAG-DKI) terdiri dari
(A) PENDIRI/DEWAN PEMBINA:
Lusius Sinurat SS, M.Hum (Ketua)
Suheryatno (anggota)
Lisa (anggota)
(B) PENGURUS INTI:
Ahmad Suryani SE (Ketua Umum)
Suheryatno (Sekjen)
Yessa M.Si (Sekretaris)
Lyana Lukito SE (Bendahara)