Tentu saja karena AHOK terlahir sebagai "semper reformanda", sang pembaharu yang terus menerus membaharui diri dan talenta kepemimpinannya.
Dia tak saja menarik karena datang dari minoritas; sebaliknya ia memsona karena ia siap pasang badan untuk rakyat yang dilayaninya, dan tak pernah pusing dengan perbedaan.
Ahok ini tipikal pemimpin yang dengan gagah berani membombardir ketidakbenaran dan ketidakadilan yang ditimpakan atas rakyatnya yang miskin dan terpinggirkan.
Semangat Ahok adalah semangat seorang pelayan, yang tak peduli dengan nyamannya menduduki tahta kekuasaan. Walau terkadang kita membaca kekuatiran di wajahnya, terutama ketika ia sendiri mengalami susah payah mengubah mental korup para pejabat yang ada di sekitarnya.
Dia adalah antitesis dari tesis yang biasa terjadi, bahwa pemimpin adalah penguasa yang bisa semena-mena mengatur bawahannya demi kemaslahatan dirinya. Ia merasa belum tuntas, sehingga Ahok menegaskan, bila rakyat DKI mencintai cara kerjanya, maka ia berharap 2017 niscaya ia masih ingin melayani rakyat Jakarta.
Ahok berhasil menggeser paradigma tersebut. Bersama sahabatnya, Presiden Jokowi, Ahok dengan gagah berani mengimplementasikan filsafat kemanusiaan universal, yakni bahwa "Pemimpin adalah Pelayan bagai rakyatnya."
Mari kita dukung, sembari tetapi mengkritisi arah pemerintahan DKI dibawah naungannya. Bila Anda seorang loyalis positif bagi Ahok, maka sudah saatnya kita membantu perjuangan Sang Pembaharu.
Perjuangan Ahok & perjuangan kita belum tuntas. Pembaruan tetap berjalan dan sang pembaharu masih tetap kita butuhkan.
Semper Reformanda!
Posting Komentar