"Dialog Antar orang-orang Gila" bisa jadi layak disematkan pada pendiri, pemerhati dan semua orang yang mencintai Ahok, sang gubernur DKI.
Bagimana tidak, terkadang orang tak bisa memberi alasan mengapa orang bergabung dengan grup pendukung Ahok. Seringkali memang alasannya remeh temeh. Sebut saja karena kagum, salut atau lewat kehadiran Ahok dambaan akan pemimpin yang bersih semakin nyata.
Demikianlah grup ini bertumbuh hingga hari ini dihuni 29.185 anggota. Di tataran nyata pun hampir seribuan orang bergerak di Jakarta dan di berbagai daerah, bahkan luar negeri untuk mendendangkan visi dan misi yang sama.
Memasuki usianya yang ketiga, dan bersamaan dengan hari lahirnya Ahok pada tanggal 29 Juni 2015 DAG pun melegalkan dirinya sebagai organisasi masyarakat (LSM) yang tujuannya sama saat dibangun dari awal, yakni membangkitkan kembali gairah dan cinta kita pada negara kesatuan Republik Indonesia.
Rasa cinta itulah yang coba dihadirkan oleh kegilaan seorang Ahok, yang tampil menohok demi menghalau para borokokok yang berkeliaran dengan membawa kepentingan pribadi di atas kepentingan negara.
Kegialaan (baca: keberanian) Ahok yang terbungkus dalam karakter kepemimpinan yang bersih, transparan dan peduli itu berikutnya menjadi gerbang bagi para pengikutnya, dan secara khusus dari Dukung Ahok Gubernur DKI yang semula hanya wadah virtual dan kitni menjadi wadah nyata dan faktual.
Menggiring Ahok menjadi gubernur 2017 atau mengharap agar Ahok menjadi wapres di tahun 2019 bukanlah pertama-tama tujuan DAG diproklamirkan. Jauh lebih mendalam dari sekedar tujuan politis tersebut, DAG pada akhirnya menyadari bahwa kursi kekuasaan sangatlah terbatas dan temporal.
Oleh karenanya, bersama perkembangan jaman yang diiringi oleh pertumbuhan gesit dan genitnya alat komunikasi, DAG pun ingin berperan secara nyata bagi masyarakat di sekitarnya. Entah melalui aksi sosial, aksi peduli dalam format beragam lainnya serta aksi nyata mendukung siapa pun pemimpin yang bersih, transparan dan peduli pada bangsa dan negaranya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Semoga DAG, apalagi dalam waktu dekat akan menjadi LSM semakin berguna bagi bangsa dan negaranya. Kita harus berani memulai dari sekarang. Dan sekarang adalah saatnya untuk berbuat, atau meminjam istilah pak Jokowi, mari kita kerja! kerja! kerja!
Salam Persahabatan DAG
Salam persaudaraan Indonesia.
Posting Komentar