Di akhir tahun, tepatnya menjelang tahun baru kata "mulak" selalu terdengar di kalangan orang Batak scara khusus atau di masyarakat Sumut pada umumnya.
Kalau di lebaran ada kata mudik yang sudah identik dengan Lebaran, maka di Sumut kata "mulak" pun selalu identik dengan (Natal dan) tahun baru.
"Andigan do hamu mulak?" (Kapan kamu pulang?) adalah pertanyaan yg selalu diucapkan orang di kampung halaman kepada anggota keluarganya di rantau.
Selidik punya selidik, ternyata ajakan untuk" mulak" tadi bukan sekedar temu kangen dengan anggota keluarga di tempa asal.
Kata "mulak" bukan kata yg menjembatani relasi semata, melainkan juga menjadi "alarm" yang mengingatkan kita untuk selalu mengingat hakikat asali kita.
Tentu saja tradisi "mulak tu huta di tikki Taon Baru" (pulang kampung saat tahun baru) bukanlah sekedar mengenang masa lalu, melainkan juga untuk merancang ulang strategi hidup kita.
Jadi, "beta hamu mulak tu hutanta bo" (yuk kita pulang ke tempat asali kita) untuk melewatkan masa-masa penting perjuangan hidup leluhur kita.
Selamat tahun baru 2015!
Tuhan memberkati Anda semuanya.
Posting Komentar