Yesus dan murid-muridNya Pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada murid-muridNya, “Kata orang, siapakah Aku ini?”
Para murid menjawab, “Yohanes Pembabtis”; “Elia”; “Seorang dari para nabi”
2. Yesus meminta jawaban para murid
Yesus mempertegas pertanyaannya, “..tetapi menuntut kamu, siapakah Aku ini?”
Petrus spontan menjawab, “Engkau adalah mesias!”
Yesus mengiyakan jawaban Petrus, tetapi Ia melarang Petrus dan para mudir untuk memberikan hal itu kepada siapapun.
3. Lalu, Ia mengajar – dengan terus terang
Kepada khalayak Yesus menegaskan siap Dia, “Anak manusia harus menanggung banyak penderitaan...
Anak manusia akan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, ahli-ajli Taurat
Anak manusia akan dibunuh
Anak manusia akan bangkit sesudah 3 hari dimakamkan.
4. Tanggapan murid-muridNya:
Petrus menarik Yesus kesamping, menegurnya. Tetapi Yesus berpaling, memandang murid-muridNya, dan memarahi Petrus,
“Enyahlah, iblis!” Sebab Engkau: bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan memikirkan apa yang dipikirkan manusia.
5. Konklusi
Yesus memanggil orang banyak dan murid-muridNya, lalu menasihati mereka: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku harus: menyangkal diri; memikul salibKu.”
Ini merupakan prasyarat untuk mengikuti Yesus: menyelamatkan nyawa dengan cara rela kehilangan nyawa demi Yesus (memperoleh keselamatan abadi di surga)
Blog ini berisi ide dan pemikiran Lusius seputar topik filsafat, teologi, budaya, politik, pendidikan, dan sebagainya. Silahkan kunjungi profil penulis.
Jika Anda ingin bertanya serta memberi masukan, kiritk dan saran, silakan kirim email ke [email protected].
Saat menuliskan komentar, tetaplah menggunakan bahasa yang baik, sopan dan sebisa mungkin sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Please jangan mencantumkan link / tautan ya. Terimakasih.
Posting Komentar