Keseluruhan acara memang tidak dirancang matang, juga tidak dipersiapkan dengan terukur. Tetapi itulah kekhasan alumni Seminari Menengah: memiliki spontanitas tak berbatas dan mengalir deras!
Kalau pada tahun lalu (2013) CMVE Jateng-DIY melangsungkan acara Camping di pantai Pok Tunggal, Gunung Kidul, Yogyakarat, maka kali ini acara Camping dikemas di puncak deretan sembilan candi di tempat wisata Candi Gedong Songon, Bandungan Jawa Tengah.
Tak mudah untuk menapaki jalan mendaki menjelang pergantian hari, pada Sabtu 8 November 2014, apalagi bagi senior mereka, Lusius Sinurat yang baru beberapa hari keluar rumah sakit. Tetapi dengan semangat membara, tentu saja dengan bantuan dan sentuhan penuh kasih dari semua confrater akhirnya Lusius bisa juga mencapai puncak. Luarbiasa!!!
Ini baru satu hal menarik yang terjadi dalam Camping kali ini. Sebelum menapaki candi demi candi, semua confrater terlebih dahulu harus berjuang menerobos derasnya hujan malam itu.
Sungguh luarbiasa, terutama para confrater dari DIY yang datang dengan sepeda motor menerabas hujan, sejak dari Yogya, Magelang, hingga ke Bandungan. Ajaib! Confrater dari Yogyakarta, yang datang dari kota yang lebih jauh, justru lebih dahulu tiba di lokasi.
Seperti biasa, tuan rumah seringkali lebih santai karena merasa lokasinya lebih dekat. Hahaha..... Untung saja para sahabat dari Kota Gudeg tidak merasa kesal, marah, apalagi mencoba menyalahkan tuan rumah 'pesta' kali ini. Bisa jadi hal itu akan terjadi di tempat lain. Tetapi TIDAK di komunitas CMVE!
Di komunitas CMVE, cinta kasih bahkan melampaui kelalaian yang tidak disengaja; dan selanjutnya cinta itu bermuara pada pengampunan, bukan melulu pemakluman. Spirit kebersamaan jauh mengatasi hal-hal kecil yang terjadi karena perbedaan kesibukan masing-masing.
Kembali pada acara Camping CMVE kali ini. Setelah lelah menggapai puncak, di kompleks candi ke sembilan, akhirnya kami tiba sekitar pukul 11 malam.
Sepertinya perjalanan hampir menelan waktu 1 jam. Selain karena agak santai, tetapi juga karena semua confrater saling membantu confrater yang lebih lambat, terutama Lusius Sinurat yang memang sedang bermasalah dengan kakinya.
Setiba di lokasi perkemahan, kami istirahat sejenak sembari membangun dua tenda oleh panitia kecil. Mungkin tendanya masih kurang satu bila mengacu pada permintaan Simon kepada Yesus saat Yesus dipermuliakan di gunung Tabor. :) LOL.
Tak butuh waktu lama memasang tenda, kami langsung makan malam. Mungkin makan bersama ini lebih pas kalau dikatakan makan tengah malam, karena kami baru makan pukul 00:15 wib pada esok harinya.
Begitu selesai makan, panita +Joinsyah Putra bertanya apakah acara akan dijalankan sesuai jadwal atau langsung istirahat. Semua confrater, dipandu Subandri Simbolon, Bastanta Bangun, Sonny Farlin, Jollifi Ginting dan confrater lain langsung menjawai "LANJUT!"
Demikianlah acara berlangsung sesuai rencana, kendati dengan pergeseran waktu yang cukup siginifikan. rencana pembuakaan pukul 20:00 wib menjadi pukul 00:30 wib.
00:30 wib 08.11.14
Acara dimulai dengan ibadat kreatif dengan tempa Ibadat Api Corona Mea yang dibawakan dengan apik dan mengesankan oleh Subandri Simbolon dan renungan oleh sang senior Lusius Sinurat. Biar tidak penasaran, kami bagikan teks ibadat yang telah disusun oleh panitia CMVE Jateng ini.
A. HENING
Doa Yesus: "Tuhan, (sambil menarik nafas), kasihanilah kami (sambil melepaskan nafas). Doa ini diulangi berkali-kali hingga tercipta keheningan.
B. VISUALISASI-1
"Aku adalah Warna" yang diiperankan oleh 7 cfrs CMVE, masing-masing dengan 1 lilin: Jollifi Ginting, Sonny Farlin, Tappin Saragih, Frans Siregar, Probo, Noko, dan Chandra
Aku HITAM, sebab sebayang terang, lamat-lamat masih menghampar di ujung pandang, meski nyaris padam...
- Aku PUTIH, sebab secercah bayang, seperti melintangi terang, mengusik hamparan, mengaburkan sudut kiri atau kanan, sudut barat atau selatan..."
- Aku HIJAU, yang kadang membuatmu silau..."
- Aku MERAH, yang sering membuatmu terbakar..."
- Aku KUNING, yang kadang membuatmu kuyu..."
- Aku BIRU, yang kerap membuatmu menangis..."
- dan aku ABU-ABU, hamparan antara lapangan 'mungkin', barisan tenda kuyu bermuatan salju, dataran 'barangkali', bentangan 'entah'..."
- Bersama-sama: Kami adalah ciptaan yang mewarnai dunia sekitar dalam kesatuan agunggu Allah Tritunggal.....
D. DOA CINTA
Allah Sang Cinta, kami bersyukur atas segala anugerahMu: cinta yang mengalir setiap saat, cinta yang melimpah setiap waktu. Kami bersyukur atas hidup yang senantiasa Kau-isi hingga tampil lebih indah dan lebih berarti. Kami percaya kepadaMu, Allah yang selalu membaharui hidup kami, membakar kami dengan RohMu dan menghibur kami dengan kegembiraanMu. Maka hadirlah di sini, ya Allah, Tuhan kami. Bersabdalah, hambamu mendengarkan. Amin.
E. INJIL : Mrk 6: 34-38
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?" Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima roti dan dua ikan."
F. VISUALISASI-2
"Bersamaku" [Penyalaan api unggun - dinyalakan setelah semua warna mengungkapkan 'tekad'nya, baik secara personal, maupun secara komunal]
- Aku HITAM, "Bersamaku, kau masih bisa melangkah, meski meraba."
- Aku PUTIH, "Bersamaku, kau tak akan jadi buta, karena kelam atau cahaya."
- Aku HIJAU, "Bersamaku, kau kau akan selalu terjaga..."
- Aku MERAH, "sebab, kau akan tersesat..."
- Aku KUNING, "atau menemukan Tenggara..."
- Aku BIRU, "Bersamaku, kau akan selalu siaga..."
- dan aku ABU-ABU, "Sebab, kau harus terus bertanya..."
- Bersama-sama: "Bersama kami, bentangan yang terhampar, CMVE Jawa Tengah dan Yogyakarta yang kian mekar..... akan menuju Utara atau Selatan, Timur atau Barat, menuju satu cahaya ! [Ketujuh petugas serentak menyalakan api unggun/lilin besar (paskah) dengan obor/liln kecil yang telah menyala di tangan masing-masing.]
G. HENING
[ Merenung sembari menyaksikan detail proses ritual cahaya.]
H. RENUNGAN SINGKAT
I. DOA PERMOHONAN
J. DOA BAPA KAMI
K. MAZMUR PERUBAHAN
[ Didaraskan secara bergantian: Kiri - Kanan.]
Kr.: Yesus, Aku hendak menyatukan hidupku dengan hidupMu; pikiranku dengan pikiranMu; kelengketan hatiku dengan kelengketan hatiMu; pekerjaanku dengan pekerjaanMu.
Kn.: Agar dengan persatuan ini diriku menjadi lebih suci dan lebih berkenan di mata BapaMu; dan agar hidupku lebih pantas menerima rahmatMu serta menerima ganjaran hidup abadi.
Kr.: Aku akan Menyatukan niatMu dengan niatku, kesucian tindakanMu dengan tindakanku. Keunggulan kebaikanMu yang luhur dengan keutamaanku.
Kn.: Apabila aku berdosa, aku akan menyatukan kesucian doaMu dengan doaku, baik dalam seluruh hidupku, maupun dalam tiap penggalnya.
Kr.: Aku akan menyatukan seluruh segi niat ilahiMu dengan apa yang harus aku lakukan dan harus aku derita.
Kn.: Aku akan menggabungkan, bila mungkin, titik pandangMu dengan segi penglihatanku, kata-kataMu yang suci dengan lidahku.
Kr.: Kelemahlembutan hatiMu dengan kelemahlembutanku. Derita penghinaan dan pengosongan diriMu dengan kerendahan hatiku, dan seluruh jiwa ilahiMu dengan tindakanku.
Kn.: Dan apabila dalam salah stau pekerjaan, aku menemukan sesuatu yang tak terilhami olehsemangatMu, atau yang lahir dari segala yang berpusat pada diriku, atau yang berasal dari kelengketan yang tak teratur.... aku akan menolak, meng-emohi, serta akan membuangnya dengan sepenuh hati.
Bersama : Amin.
L. PENUTUP (+)
Bersama warna-warnilah CMVE Jateng-DIY bergerak maju!
Setelah ibaadat usai, acara dilanjutkan dengan acara kreatif, mulai dari sharing singkat dari semua confrater, improvisasi yang dipandu oleh Tappin Saragih dan dilanjutkan dengan acara puisi spontan yang dipandu oleh Shansai Bakkara.
Mengutip istilah Subandri Simbolon, Ibadatnya berjalan dengan "Aslilah". Maksudnya Bandri, ibadatnya berlangsung dengan khidmat dan sangat serius.
Demikian juga acara sharing, improvisasi hingga lomba puisi spontan berlansung denga baik. Kreativitas yang telah tertempa sejak di Seminari ternyata masih mutakhir. Spontanitas confratres sungguh luarbiasa! Ajaib!
08:00 wib 09.11.14
"Bangun...bangun!!!" teriak panitia yang dipandu +Frans Siregar alias Icing di saat matahari sudah mulai menukik. Ternyata panasnya mentari tak terlalu berpengaruh bagi beberapa confrater yang sedang pulas di pusaran api unggun yang sejak tadi malam setia menghangatkan tubuh mereka.
Begitu bangun, tanpa mandi dan gosok gigi, kecuali dua orang yang sudah ngebet pengen mandi air panas tak jauh dari tempat kami kemah, pasukan langsung bergegas sarapan. Sarapan ala tentara, hanya dengan lauk telor tapi ludes sekejap.
Outbound pun dimulai. Acara ini adalah gerbang penguatan antar anggota dalam komunitas CMVE, tepatnya team building. Dipandu oleh Lusius Sinurat acara ini berlangsung dengan lancar, jenaka tetapi tetap ber-nats.
Demikan acara tahunan ini berlangsung dengan baik, dari sejak awal hingga semua confrater pulang dengan sehat dan selamat ke tempat masing-masing, baik yang di Yogyakarta maupun yang ada di Semarang.
Terimakasih kepada Confratres CMVE Semarang yang telah mempersiapkan acara ini. Kepada semua confratres CMVE dan dua partisipan dari Jogja juga kami sampaikan terimakasih atas antusiasnya.
Horas! Mejuah-juah !
Candi Gedung Songo
Bandungan 8-9 November 2014
Foto: Bastanta Bangun
Posting Komentar