Kekuatan seorang sarjana terletak pada dukungannya untuk merealisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah, bahkan sekedar kalkulasi mati diatas kertas.
Hanya dengan cara seperti ritualkita tidak selalu membenarkan setiap tindakan salah hanya karena diatas kertas mereka adalah pemimpin.
Ibarat kata, seorang pengkotbah sah-sah saja melakukan kesalahan, misalnya menghamili istri orang; dan selanjutnya si wanita yang dihamili yang dituduh sebagai penyebabnya.
Begitu juga bila seorang sarjana menganggur serta merta akan membenarkan diri seraya menyalahkan universitas yang telah mempersiapkannya.
Ingat, dunia kiwari adalah dunia yang bergumul dengan filosofi yang mempertahankan modal, sehingga banyak orang terjerumus kedalam:
Ingat, kini Anda adalah seorang sarjana; dan yang dibutuhkan dari seorang sarjana adalah:
- pragmatisme berlebih
- transaksi kepentingan
- relasi yang diflot dalam format tertentu
- sistem pendidikan yang belum kompetibel keluarga/komunitas/persahabatan yang rapuh
Ingat, kini Anda adalah seorang sarjana; dan yang dibutuhkan dari seorang sarjana adalah:
- Kepemimpinan assertif – yang pada akhirnya mampu mengusahakan agar diri, keluarga dan orang sekitarnya tidak kehilangan momentum untuk mencapai kemajuan dibidang masing-masing. Selanjutnya ia juga harus aktif dan tidak terlalu tipis telinganya untuk mendengarkan.
- Sarjana itu bukan citra, dan memang tidak perlu dicitrakan. Yang perlu ditunjukkan justru Tindakan lewat kerja keras, cerdas, dan bergegas.
Artinya, sebagai seorang intelektual, mereka dibutuhkan bukan sekedar menjaga ketertiban tatanan melainkan juga mengkritisi secara jujur apa yang harus diperbaiki dan dibenahi demi ketenangan dan kenyamanan orang-orang di dalamnya.
Semarang xiii.xi.mmxiii
Semarang xiii.xi.mmxiii
Posting Komentar