Penegasan terhadap roh berbeda dengan pembedaan roh. Penegasan roh (discerment of spirit) menunjuk pada 2 tipe berbeda dari roh atau daya pendorong, yaitu kecenderungan internal dan kecenderungan eksternal.
Kecenderungan Internal
Kecenderungan ialah kecenderungan pada yang baik atau tidak baik (buruk). Di titik ini, yang disebut “roh” ialah bila kecenderungan terebut tetap, hingga dipandang sebagai ciri pribadi seseorang (inclanation). Kecenderungan yang dimaksud antara lain:
- Disela-sela kesibukan seseorang masih punya waktu untuk berdoa
- Kecenderungan mencari-cari pekerjaan (workholic)
- Kecenderungan untuk diam (silent is gold)
- Kecenderungan untuk membantah (agresif)
- Kecenderungan menolak berbuat baik (apatis)
Jadi, roh merupakan hasil tabiat atau watak yang berikutnya akan memerlukan tipe-tipe pribadi plegmatik, kolerik, melankolik, dan sanguinis
Kecenderungan Eksternal
Kecenderungan ini menunjuk pada kecenderungan pada Allah atau setan! Dalam konteks ini dibutuhkan sikap bijaksana dari kita untuk memilah-milah (discerment of spirit) sejauh mana tindakan tertentu dipengaruhi oleh Allah atau setan /roh pribadi (Internal). Lantas darimana datangnya kemampuan memilah-milah roh itu?
Kemampuan untuk discerment of spirit berasal dari Allah melalui sarana doa, studi dan pengalaman pribadi. Doa merupakan sarana utama untuk discerment of spirit. Misalnya doa permohonan supaya kita diberi Tuhan kekuatan untuk menemukan “jalan keluar” dalam situasi tertentu.
Sementara studi, seperti studi filsafat, teologi, dan lain sebagainya kelak akan membantu kita menegaskan roh mana yang hidup dalam diri kita kita. Akhirnya, melalui pengalaman-pengalaman pribadi, kita semakin dekat dengan realitas sosial praktis
Sementara studi, seperti studi filsafat, teologi, dan lain sebagainya kelak akan membantu kita menegaskan roh mana yang hidup dalam diri kita kita. Akhirnya, melalui pengalaman-pengalaman pribadi, kita semakin dekat dengan realitas sosial praktis
Roh Allah atau Setan?
Bila roh menuntun kita untuk mengikuti kehendak Allah, maka itu adalah roh positif (roh Allah), sebaliknya, bila roh itu mengikuti keinginan pribadi maka itu adalah roh jahat yang menghancurkan dunia.
Roh baik akan selalu memanfaatkan kekuatan insani, sebaliknya, roh jahat selalu memanfaatkan kelemahan insani, misal malas (apalagi sudah menjadi tabiat), dll. Kalau begitu jelas: setan mengarahkan kita kearah yang baik dan begitu sebaliknya.
Roh baik akan selalu memanfaatkan kekuatan insani, sebaliknya, roh jahat selalu memanfaatkan kelemahan insani, misal malas (apalagi sudah menjadi tabiat), dll. Kalau begitu jelas: setan mengarahkan kita kearah yang baik dan begitu sebaliknya.
Oleh karena itu dalam dalam rangka discerment of spirit m arilah mengarahkan hati kepada Tuhan dalam setiap saat dan setiap kesempatan; berdoalaha dengan rendah hati, dan jauhi sikap bangga dengan kemampuan ekstase yang kita miliki.
Penutup
Sebagai penutup saya akan uraikan cara kerja roh, yakni:
- Roh meresapkan “kebenaran” dalam diri seseorang (cf. Allah adalah jalan, kebenaran dan hidup).
- Titik berat (gravis)nya ialah roh Allah, dan itu selalu berguna
- Pencerahan (enlightement) terjadi saat roh mengarahkan kita dalam mengambil keputusan (make a decission)
- Docility: orang yang digerakkan oleh Allah menerima dengan ikhlas/riang. Menerima berarti taat, setia dengan riang dan cepat; misalnya saat berbuat baik dengan tepat
- Discretion (nascity) yang seimbang, membangun: tidak meledak-ledak, tapi menimbang-nimbang penuh bijaksana.
- Humility (Fil 2: 6-9) di mana roh menganugerahkan kerendahan hati. Konsekuensinya ialah semakin tinggi tingkat kerohanian seseorang, maka ia semakin memiliki kerendahan hati.
- Peace atau kesentosaan hati, kedamaian (Yos 4:27). Damai adalah sifat yang menyertai roh Tuhan; jiwa mengalami kesentosaan hati di kedalaman pribadi. Ia ibarat gelombang laut dan damai selalu menjadi yang paling dalam/dasar.
Posting Komentar