Tentu Anda pasti pernah baca tulisan di samping ini, Tulisan ini biasanya tertera di pinggir jalan raya, terutama di jalan-jalan tertentu, seperti tikungan tajam, turunan/tanjakan berbahaya, atau bahkan di jalanan yang mulus.
"Hati-hati Rawan Kecelakaan!" ini tulisan yang saya maksud. Kadang-kadang ditambahkan dengan peringatan "Hati-hati", "Awas", "Berbahaya" sebelum kata "Rawan Kecelakaan!"
Peringatan semacam ini memang di satu sisi sangat penting untuk mengantisipasi kecelakaan, tetapi bukankah pihak Jasa Raharja atau dinas pekerjaan umum atau dinas apalah yang mengurus jalan itu seharusnya punya antisipasi yang lebih praktis?
Misalkan saja, supaya tidak rawan, jalannya diperlebar, atau kalau di tikungan tajam diberi kaca cembung, atau di jalanan yang badan jalan sangat rendah tinggal diberi pembatas, dan lain sebagainya.
Sesederhana itu bukan? Tapi mengapa para penanggungjawab lalu lintas atau jalan raya lebih suka membuat spanduk atau MMT atau papan reklame dengan tulisan di atas ketimbang mencari solusi yang lebih pas?
Ada beberapa kemungkinan.
Pertama, pasti lebih murah mencetak papan reklama 2m x 5m daripada membangun bahu jalan atau memperbaiki penerangan di tikungan jalan yang berbahaya tersebut.
Kedua, bisa jadi karena memang bangsa ini sangat membutuhkan para korban sebagai silih bagi para penghuni jalanan yang tak kelihatan. Jadi, daripada para penanggungjawab jalan yang jadi tumbal, mending masyarakat khususnya para pengguna jalan yang harus dikorbankan.
Ketiga, lahan-lahan 'rawan kecelakaan dibutuhkan sebagai panggung untuk menghukum mereka yang suka ngebut dan tidak hati-hati di jalanan.
Keempat, arena rawan kecelakaan itu tampak berguna sebagai alarm bagi pengguna jalan yang suka ngebut dan tidak hati-hati tadi. Terakhir, bisa jadi tulisan "di sini rawan kecelakaan" mengandaikan bahwa polisi dan para pengguna jalan menyediakan panggung bagi siapapun yang ingin mati di jalanan.
*****
Seperti sudah saya singgung di atas, peringatan atau alarm memang sangat penting dalam hidup kita, khususnya dalam menata waktu dan menata hidup sekalipun. Tapi alarm bukanlah antisipasi.
Alarm itu peringatan, alias supaya tidak terjadi seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Sementara antisipasi yang benar adalah ketika kita berkendaraan bukan supaya kita celaka. tentu, supaya tidak celaka, kita sendiri yang akan hati-hati.
Lusius Sinurat
Posting Komentar