Topik-topik penelitian fenomenologi meliputi: “pemahaman perasaan”, “belajar”, “jadi kurban”, “amarah”, dan banyak fenomena yang lain dari pengalaman manusia.
Kenyataanya pengalaman manusia dapat dianalisis secara fenomenologis. Inilah alasan lain mengapa fenomenologi merupakan pendekatan yang menarik bagi peneliti-peneliti psikologi.
****
Psikologi fenomenologi lebih memperhatikan keberagaman dan variasi pengalaman manusia dibandingkan dengan identifikasi tentang esensi-esensi (bdk. Husserl).
Penelitian-penelitian fenomenologi dalam psikologi mengklaim bahwa seluruh prasangka dan bias-bias dalam suatu perenungan tentang suatu fenomena. Lebih dari itu usaha memberi tanda kurung fenomena membolehkan peneliti menggunakan pengujian secara kritis atau cara yang biasa digunakan untuk mengetahuinya
***
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya.
Peneliti menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah (naturalistic) bukan hasil perlakuan (treatment) atau manipulasi variabel yang dilibatkan.
Sumber:
Van Kaam (1959)
Georgi (1975,1985)
Fisher dan Wertz, (1979)
Stevick (1971)
Lusius Sinurat
Posting Komentar