Kata “TERGANTUNG” & “DIGANTUNG” (paradoks kata kerja dalam bahasa Indonesia) |
Kata “TERGANTUNG” begitu populer dalam percakapan di tengah masyarakat. Contoh-1: “Seandainya dia kaya dan punya segala, apakah kamu mau menjadi istrinya?” tanya Syahrul kepada Syarifah.
“TERGANTUNG!” jawab Syarifah enteng, tapi tanpa maksudnya yang jelas. Contoh-2: “Syahrul merasa sangat TERGANTUNG pada Syarifah.”
Selain kata “TERGANTUNG”, juga tenar di masyarakat kata “DIGANTUNG”. Kedua kata, baik TERGANTUNG maupun digantung selalu mengandung banyak arti.
Contoh-1: “Gile, gua udah jalan 15 tahun bo’ jalan ma dia, tapi nasibku gue kagak jelas. Digantung terus neh ma dia”. Contoh-2: “Anas pernah berjanji bila terbukti korupsi dia bersedia DIGANTUNG di Monas”
Terkait kasus Anas Urbaningrum yang telah ditetapkan sebagai tersangka, mungkin akan menjawab “sumpah"nya untuk digantung di Monas bila terbukti korupsi, "Gua sih rela DIGANTUNG di Monas, tapi TERGANTUNG pada keputusan pengadilan nantinya. Dan apakah saya terlibat kasus Hambalang atau tidak.. itu TERGANTUNG pada persepsi yang ada ditengah masyarakat.
Lusius Sinurat
Posting Komentar