Arti Etimologis
Secara etimologis, kata "KATEKESE" berasal dari kata CATECHEIN (v) dan CATECHESIS (n). Kata catechein berasal dari dua kata, yakni CAT (berarti: keluar, ke arah luas) dan ECHO (berarti: gema/gaung).
Jadi, secara etiomologis (makna profan), katekese adalah suatu gema yang diperdengarkan/disampaikan ke arah luas/keluar. Sebagaimana gema dapat terjadi jika ada suara yang penuh dengan keyakinan dan gema tidak pernah berhenti pada satu arah, demikian juga katekese harus dilakukan/dijalankan dengan penuh keyakinan dan tidak pernah berhenti pada satu arah.
Arti Luas
Jadi, secara etiomologis (makna profan), katekese adalah suatu gema yang diperdengarkan/disampaikan ke arah luas/keluar. Sebagaimana gema dapat terjadi jika ada suara yang penuh dengan keyakinan dan gema tidak pernah berhenti pada satu arah, demikian juga katekese harus dilakukan/dijalankan dengan penuh keyakinan dan tidak pernah berhenti pada satu arah.
Arti Luas
Dalam konteks ini katekese dimengerti sebagai pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang kristen semakin dewasa dalam iman, jadi katekese biasanya diperuntukan bagi orang-orang yang sudah dibaptis di tengah umat yang sudah kristen.
Namun pada prakteknya, terutama pada masa Gereja Purba, katekese dimengerti sebagai pengajaran bagi para calon baptis ini merupakan arti sempit dari katekese. Sedangkan Gereja masa kini menempatkan katekese untuk pengertian yang lebih luas.
Dasar Katekese
Dasar Katekese
a. KitabSuci
Dasar biblis mengenai pentingnya katekese dapat kita lihat dalam
- Luk 1:4;
- Kis 18:25;
- Kis 21:21;
- Rm 2:18;
- 1Kor 14:19; dan
- Gal 6:6.
1) Direktorium Kateketik Umum
Menurut Direktorium Kateketik Umum (1971), katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda, yang bertujuan membuat iman umat hidup, dasar, dan aktif lewat cara pengajaran(DKU 17) dan karya gerejani, yang menghantarkan kelompok maupun perorangan kepada iman yang dewasa (DKU. 21).
Menurut Direktorium Kateketik Umum (1971), katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda, yang bertujuan membuat iman umat hidup, dasar, dan aktif lewat cara pengajaran(DKU 17) dan karya gerejani, yang menghantarkan kelompok maupun perorangan kepada iman yang dewasa (DKU. 21).
Katekese terpadu dengan karya-karya pastoral Gereja yang lain, tetapi sifat khasnya, yakni sebagai inisiasi, pendidikan, dan pembinaan, tetap dipertahankan (DKU 31). Isi katekese adalah wahyu Allah, misteri Allah dan karya-karya-Nya yang menyelamatkan, yang terjadi dalam sejarah umat manusia (DKU 37).
2) Evangelii Nuntiandi
Dokumen Evangelii Nuntiandi menegaskan bahwa Evangelisasi adalah rahmat dan panggilan khas Gereja, merupakan jati dirinya yang paling dasar. Gereja ada untuk mewartakan injil (EN 14). Bagi Gereja penginjilan berarti membawa Kabar Baik kepada segala tingkat kemanusiaan, dan melalui pengaruh Injil mengubah umat manusia dari dalam dan membuatnya menjadi manusia baru (EN 18).
Injil harus diwartakan melalui kesaksian hidup(EN. 21). Kabar Baik yang diwartakan dengan kesaksian hidup cepat atau lambat haruslah diwartakan dengan Sabda Kehidupan. Dan segi yang penting dari pewartaan Sabda Kehidupan adalah kotbah dan katekese.
3) Catechesi Tradendae
Sementara Dokumen Catechesi Tradendae menjelaskan bahwa penyelenggaraan katekese oleh Gereja selalu dipandang sebagai salah satu tugas yang amat penting, yang disadari oleh tugas perutusan dari Yesus sendiri kepada para murid-Nya (CT 1). Katekese yang otentik seluruhnya berpusat pada Kristus (CT 5).
Katekese ialah pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampain ajaran Kristen, yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud menghantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen (CT 18). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dasar katekese adalah “penugasan Kristus kepada para rasul dan pengganti-pengganti mereka” (Mat 28 : 19-20).
Dalam teks ini dikisahkan bagaimana Kristus mengutus para rasul untuk “pergi”, “menjadikan semua bangsa murid-Ku”, “baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”, dan “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”.
Maka, menurut Injil Matius, tugas para rasul mencakup pewartaan awal kepada orang yang belum mengenal Tuhan, pengajaran kepada para katekumen, dan pengajaran kepada orang yang telah menjadi anggota Gereja agar iman mereka lebih mendalam.
mohon izin untuk mengkopi paste bahan dari blok ini untuk tugas kuliah jurusan Kateketik Pastoral STP St. Agustinus Pontianak.
BalasHapussalam kenal Br. Sebastianus, MTB
semua isi tulisan ini bisa digunakan seusai tujuannya, Bruder
Hapussaudara Lucius sinurat, perkenalkan nama saya Br. Sebastianus, MTB dari pontianak,
BalasHapussaya bermaksud untuk mengkopi paste bahan pengertian katekese yang anda punya sebagai bahan pelengkap tugas kulah saya di STP St. Agustinus Pontianak.
jika anda izinkan, saya sungguh sangat berterima kasih.
salam kenal Tuhan memberkati.