“......Sang Perawan juga menampakkan diri kepada para Rasul kudus setelah istirahat nya, seperti halnya Putra-nya.
Setelah Kenaikan Tuhan, ketika para Rasul berbagi makan bersama, sudah menjadi kebiasaan mereka untuk menyisakan suatu tempat di meja mereka untuk KRISTUS Sang Guru.
Setelah hilangnya tubuh-nya (Sang Perawan) dari kubur, saat itu menjelang malam dan mereka duduk untuk menyegarkan diri dengan sedikit makanan.
Seperti kebiasaan mereka, mereka akan memotong roti di tengah dalam bentuk kubus dan menempatkannya di bagian atas meja sebagai bagian KRISTUS.
Ketika mereka selesai makan dan menaikkan syukur, mereka akan mengangkat bagian ini, menyatakan, "Besarlah nama Tritunggal Kudus Ya Tuhan YESUS KRISTUS,! Tolonglah kami!"
Masing-masing akan mengambil bagian dari sebagian kecil dari roti tersebut sebagai berkat. Kebiasaan ini dilanjutkan bukan hanya ketika mereka bersama-sama tapi bahkan ketika mereka jauh dari satu sama lain.
Namun demikian, saat perjamuan tersebut, mereka tidak berbicara dan memikirkan apa pun selain kosongnya makam Sang Perawan. Ketika mereka selesai makan dan telah sampai pada akhir dari doa-doa mereka, mereka kembali mengikuti kebiasaan mereka mengangkat bagian roti dan menyisihkannnya untuk menghormati Tuhan dan memuliakan Tritunggal.
Tiba-tiba, mereka mendengar nyanyian malaikat. Saat memandang keatas, mereka melihat Sang Theotokos, berdiri di udara, dikelilingi oleh banyak malaikat. Ia diliputi cahaya tak terlukiskan, dan berkata kepada para Rasul,
Dengan demikian, mereka yakin bahwa Sang Bunda Kehidupan, meskipun telah meninggal, namun bangkit, seperti Anaknya, kepada hidup kekal, dan bahwa tubuhnya, setelah telah dibangkitkan, diangkat ke surga oleh YESUS, Putranya dan Juruselamat jiwa kita.
Dengan demikian, dalam diri Sang Perawan murni, telah dikalahkanlah hukum alam. Keperawanannya dipelihara saat melahirkan, dan kehidupan bersatu dengan kematian, dan Ia tetap perawan setelah melahirkan, dan hidup setelah kematian, dia berdoa tanpa henti, sebagai Ibu kita, bagi para pewarisnya.
Kemudian, Petrus, dalam iman yang besar dan air mata berlimpah, berseru:
Seperti kita ketahui, melalui pemeliharaan ilahi, Rasul Thomas tidak hadir selama prosesi pemakaman beliau. Setelah berpikir, ia juga bersukacita bagi Maria atas wafat dan diubahkannya beliau, dan berseru,
- "Bersukacitalah, Ibu Sang Pencipta, yang naik ke dunia yang tinggi.
- Bersukacitalah, ya engkau yang telah diangkat di atas banyak tingkat langit, yang lebih luas dari surga.
- Bersukacitalah, engkau yang membawa sukacita kepada penghuni surga dengan bagian-Mu di atas.
- Bersukacitalah, engkau yang diterima ke dalam Yerusalem yang paling indah di tempat tinggi.
- Bersukacitalah, engkau yang paling bersukacita saat masuk ke Bait yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
- Bersukacitalah, Ratu dari para kerubim dan serafim. Bersukacitalah, perlindungan dan pembebas mereka yang setia.
- Bersukacitalah, tolonglah dan belalah ahli warismu.
- Bersukacitalah, ya Sang pendoa syafaat kepada Allah bagi seluruh dunia orang Kristen.
- Bersukacitalah, ya pemberi semua yang baik."
- "Bersukacitalah, engkau yang diambil dari bumi ke tangan Anak-Mu.
- Bersukacitalah, engkau yang naik ke tempat tinggi untuk menikmati kemuliaan-Nya.
- Bersukacitalah, engkau yang dikawal ke atas oleh semua pemimpin para malaikat.
- Bersukacitalah, engkau yang dipuji dengan kidung megah di gerbang surga oleh para penyambut surgawi .
- Bersukacitalah, ya surga dunia yang dinaikkan kepada tabernakel yang tinggi.
- Bersukacitalah, ya takhta Tuhan, yang naik dari bumi ke dalam kerajaan surgawi.
- Bersukacitalah, ya pendoa syafaat kami dan benteng pertahanan yang kuat.
- Bersukacitalah, Sang Pendoa Syafaat bagi keselamatan para pendosa.
- Bersukacitalah, Ratu dari mereka yang menyebut diri dengan nama Putra-Mu dan, yang, setelah Allah, adalah harapan kerajaan surgawi.
- Bersukacitalah, Ibu Kehidupan yang, setelah Tuhan, bagi kamui adalah pengharapan hidup kekal.
Setiap Rasul kemudian melanjutkan pemberitaan Injil dan menceritakan hal-hal besar dari Allah, dan memuji Tuhan kita YESUS KRISTUS.” Hingga si ibu yang tampak masih ayu di usianya itu pun tertidur pulas dan hanyut dalam mimpi indah. >> Lanjut Baca!
Selengkapnya: 1 > 2 > 3 > 4 > 5 > 6 > 7
Selengkapnya: 1 > 2 > 3 > 4 > 5 > 6 > 7
Posting Komentar