Ilustrasi: Gereja HKBP Parapat |
Denominasi Gereja Protestan
- Lutheran
- Calvinis
- Baptis
- Methodis
- Pentakostal
- Kharismatik
- Injili (Evangelical)
- Adventis
- Saksi Jehova
1. LUTHERAN
a. Awal kemunculannya
Lutheran adalah sebuah nama yang diberikan oleh para pengikut Martin Luther, sang Reformator Gereja. Sulit ditentukan dengan pasti kapan aliran ini mulai muncul.
Sebab hingga aliran ini diberi nama Lutheran, ia melalui proses yang cukup panjang dan rumit. Tetapi jika kita mengacu pada proses “pembakuan” ajaran Lutheran, tahun 1530 dapat kita sebut sebagai awal kemunculan aliran Lutheran. Sebab pada tahun tersebut untuk pertama kali terbit sebuah dokumen yang berisikan ajaran Martin Luther.
Dokumen ini dikenal dengan nama Konfesi Augsburg, dan disusun oleh para teolog pengikut Luther, terutama Philip Melanchton.
Di kemudian hari muncul pula dokumen-dokumen lain yang berisikan ajaran-ajaran Martin Luther. Dokumen-dokumen tersebut pada gilirannya dihimpun dalam sebuah kitab yang diberi nama Kitab Konkord, yang diterbitkan pada 25 Juni 1580.
Kitab inilah yang menjadi semacam kanon (patokan ajaran) bagi gereja-gereja Lutheran, yang sejak akhir abad ke-16 sudah semakin menjelma menjadi gereja yang mapan.
b. Pokok-pokok Penting Ajarannya
- Firman dan Sakramen - adalah kata-kata kunci dalam kehidupan gereja-gereja Lutheran dan merupakan pusat ajaran Luther. “Firman” semata-mata mengacu pada Alkitab sebagaimana dinyatakan lewat semboyan sola scriptura. Sedangkan “Sakramen” mengacu pada penghargaan tinggi atas kedua sakramen: Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus. Bagi Luther sakramen adalah Firman yang kelihatan, atau diperagakan.
- Jabatan dan Tata Gereja - berdasarkan penelitian atas Alkitab, antara lain surat Ibrani dan I Petrus, Luther melihat bahwa secara hakiki tidak ada pemisahan antara kaum klerus dan awam ataupun hierarki atau penjenjangan di antara jabatan-jabatan gerejawi. Berdasarkan imamat dan pengorbanan Kristus, semua orang percaya adalah imam. Inilah yang disebut Luther (bersama para reformator lainnya) Imamat Am Semua Orang Percaya.
- Tata Ibadah - Suasana dan liturgi dalam ibadah di gereja-gereja Lutheran tidak banyak berbeda dari Gereja Katolik Roma. Bagi Luther(an) yang terpenting dalam ibadah adalah, bagaimana agar jemaat mengalami dengan nyata tindakan penyelamatan Allah di dalam Kristus, dan itu hanya bisa dialamai bila kepada mereka Firman diberitakan dengan murni dan dalam bahasa yang dapat dimengerti jemaat, dan sakramen dilayankan dengan benar. Dalam setiap ibadah Minggu harus ada pemberitaan Firman yang murni (semata-mata dari Alkitab). Sedangkan Perjamuan Kudus tidak mesti diselenggarakan pada setiap ibadah Minggu.
c. Jalan Masuk dan Perkembangannya di Indonesia
Gereja/aliran Lutheran pertama kali masuk ke Indonesia bersamaan dengan datangnya orang-orang Belanda/VOC, yakni pada permulaan abad ke-17.
Di antara para pegawai VOC ada orang-orang yang beraliran Lutheran (kendati sangat sedikit), dan mereka inilah yang pertama kali mendirikan Gereja Lutheran di Indonesia.
Di kemudian hari aliran ini masuk dengan lebih deras lagi ke Indonesia bersamaan dengan masuknya para penginjil Rheinische Missions-gesellschaf (RMG), secara khusus di Sumatera Utara mulai tahun 1861.
Di Indonesia dewasa ini ada sekurang-kurangnya delapan organisasi gereja yang mengaku sebagai penganut paham atau termasuk aliran Lutheran, yaitu: HKBP, GKPS, GPKB, GKPI, HKI, GKLI, GKPA dan GKPM; semuanya (kecuali GPKB) berkantor pusat di Sumatera Utara dan sekitarnya.
Selanjutnya: Calvinis
Posting Komentar