Asa itu memencar,
bagai ombak memercik gelembung cahaya.
Ia adalah percikan rasa,
lapisan bunga ros yang ungkapkan senyum semesta.
Jiwa kami pun kini berlari:
menangkap asa,
'kumandangkan cinta.
Entah ada kata
selain bahagia
di sana...
Senyum renyah
- diselingi tatapan kecut dan manis
dari jiwa-jiwa lain yang menoleh -
ketika asa kami terLelap di buana makna terdalam.
Desah,
jiwa kami pun merekah,
menelurkan bahagia.
Di atas semua itu,
karena hari ini kami saling mencinta.
Lusius Sinurat
Posting Komentar